Ke Malino Jangan Lupa Cicipi Cendol Khasnya

Ica salah satu pengunjung Beautiful Malino yang tengah mencicipi cendol.(Berita.news/ACP).

Ica salah satu pengunjung Beautiful Malino yang tengah mencicipi cendol.(Berita.news/ACP).

BERITA.NEWS, Gowa – Kalau anda ke Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, jangan lupa cicipi penganan khas daerah yang terkenal dengan suhu dinginnya ini, yakni Cendol. 

Ketika memasuki Kecamatan Tinggimoncong, mata anda akan tertuju pada deretan penjual cendol. 

Dengan adanya Beautiful Malino tentu membawa berkah tersendiri bagi para tuan rumah. Terutama para pelaku usaha seperti hotel, restoran, cafe dan warung makan.

Tidak terkecuali Rosina Djafar, salah satu penjual es cendol dikawasan wisata Malino.  
Dirinya mengaku, lewat event ini, Tuhan memberikannya berkah yang melimpah, perhari dirinya bisa meraup pembeli sebanyak 100 gelas bahkan lebih. 

“Kalau dihari-hari biasanya yang tidak ada event, pembeli hanya 30 gelas itupun pada waktu weekend, selain itu, harga di hari-hari biasa yang bukan weekend hanya jual 5 gelas dengan harga Rp 8.000 per gelasnya,” ujarnya. Minggu (14/7/2019)

Rosina bahkan menjelaskan proses pembuatan cendol khas Malino yang terkenal enak ini kepada setiap pengunjung diluar Sulsel yang penasaran dengan cara pembuatannya. 

Menurutnya, yang menjadi pembeda cendol miliknya dengan pedagang lain adalah terbuat dari Beras Padaelo. 

Beras Padaelo merupakan beras khas Malino yang panennya hanya sekali setahun yakni pada Bulan Juli. 

“Yang jadi pembeda itu berasnya, beras yang saya gunakan yaitu beras padaelo yang panennya itu hanya sekali setahun pada bulan Juli saja,” pungkasnya. 

Sementara itu, salah satu pengunjung Beautiful Malino, Ica mengaku baru pertama kali mencicipi cendol khas Malino. 

“Kalau cendol khas Malino baru kali ini, tapi kalau cendol yang dijual di tempat lain sudah sering. Tapi memang beda ya rasanya, cendol malino lebih kenyal dan ada ciri khasnya sendiri memang,” jelas Ica. 

Saat ditanya cara pembuatan penganan khas daerah dingin ini, Rosina pun dengan senang hati menjelaskannya. 

Beras Padaelo yang telah di giling halus menjadi tepung dimasak dengan mencampurkan pewarna makanan alami yang terbuat dari daun suji atau daun pandan. Kemudian tepung diaduk hingga berubah menjadi adonan yang mengental, setelah masak, adonan tersebut di cetak menggunakan cetakan khusus cendol. 

Kemudian cendol yang sudah dicetak direndam air agar tetap kenyal. Jika disuguhkan, cendol paling enak disantap dengan campuran gula aren dan santan.

  • ACP

Comment