Pembangunan Pasar Rakyat Sudah Rampung, Kadis Perdagangan Takalar belum Bayar Pembebasan Lahan Warga

Pasar Rakyat Malolo yang dibangun Dinas Perdagangan yang saat ini masih dalam polemik karena lahan pembebasan lahan belum terbayarkan, Senin (22/4/2019). (AK. Berita.news)

Pasar Rakyat Malolo yang dibangun Dinas Perdagangan yang saat ini masih dalam polemik karena lahan pembebasan lahan belum terbayarkan, Senin (22/4/2019). (AK. Berita.news)

Berita.News, Takalar – Pembangunan Pasar di Desa Malolo, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) Kabupaten Takalar, saat ini masih menuai polemik. Pasalnya pembangunan yang sudah rampung seratus persen namun pembayaran pembebasan lahan warga hingga saat ini masih belum terbayarkan.

Pembangunan yang dimulai dibangun sejak Oktober 2018 sampai Januari 2019 memakan anggaran sebesar 5 Miliar rupiah lebih, harus di segel pemilik lahan atau ahli waris tanah yang sekarang ini di bangun dan diberi nama Pasar Rakyat Malolo.

Pemilik lahan atas nama Sania Daeng Sati diwakili oleh ahli warisnya Muhammad Arif Daeng Beta kepada awak media mengatakan bahwa pembebasan lahan dengan luas 34 are untuk pembangunan Pasar Rakyat Malolo yang pembangunannya sudah selesai saat ini belum juga terbayarkan.

“Sampai saat ini pak belum terbayarkan, makanya saya gembok pintunya. Karena sejak Januari lalu kami sudah di janji-janji sampai sekarang, ” ungkapnya kepada awak media saat ditemui dilokasi pasar, Senin (22/4/2019).

Ia menilai pembangunan ini sudah mempunyai surat berita acara pemeriksaan secara administrasi. Artinya, anggarannya pasti sudah keluar. 
Maka dari itu Daeng Beta sapaan akrabnya meminta agar kepala Dinas perdagangan Kabupaten Takalar agar segera membayarkan pembebasan lahan milik orang tuanya.

“Saya minta kepada Kadis Perdagangan segera menyelesaikan ini, karena Kadis yang kerumah kata ibu saya untuk tanda tangan surat tanda terima surat tanah bersama empat staf Dinas Perdagangan termasuk dari PU,” bebernya.

Diketahui pembangunan Pasar Rakyat Malolo di Desa Malolo Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Pekerja Umum (PU) Kabupaten Takalar.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Takalar Muhammad Iskandar Adam saat dihubungi melalui via selularnya tidak dapat mengangkat teleponnya saat akan dilakukan konfirmasi mengenai pembebasan pasar tersebut.
Begitupun sebaliknya, saat akan ditemui di kantor Dinas Perdagangan Kabupaten Takalar, Kepala Dinas tidak berada diruangannya dan hanya beberapa staf yang ada.

“Tidak adaki pak Kadis, kalau auki ketemu, pagi-pagi datang maki,” ujar Irma salah satu staf kantor Dinas Perdagangan Kabupaten Takalar kepada awak media.

auki ketemu, pagi-pagi datang maki,” ujar Irma salah satu staf kantor Dinas Perdagangan Kabupaten Takalar kepada awak media.

  • AK

Comment