Berita.News – Hari ini, Kamis (18/4/2019), kabar tentang server Komisi Pemilihan Umum ( KPU) diretas menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial terutama di Facebook.

Salah satu akun yang mengunggah tangkapan layar mengatakan bahwa server KPU sedang diretas untuk melakukan kecurangan tertentu dalam hasil perhitungan surat suara pemilu 2019.

Menurutnya, upaya peretasan tersebut di duga datang dari negeri China. Bahkan, akun tersebut menyebutkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh kelompok komunis.

Hingga Kamis (18/4/2019) malam, unggahan dari salah satu akun facebook tersebut sudah dibagikan lebih dari 2000 akun Facebook lainnya.

Dilansir dari laman Kompas.com, Kamis (18/4/2019) sore, Viryan Azis, selaku Komisioner KPU membenarkan tindakan tersebut. Dia mengatakan memang ada upaya peretasan situs KPU dari pihak yang tak bertanggung jawab. Bahkan menurutnya serangan bukan hanya datang dari luar negeri melainkan juga datang dari dalam negeri.

Walau demikian, Viryan menegaskan bahwa hasil akhir dari pemilu 2019 tidak didasarkan pada perhitungan oleh server milik KPU.
“Apa pun hasil dari Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara) KPU hanya alat bantu. Jadi tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu akhir,” kata Viryan.

Menurutnya, hasil dari pemilu 2019 ini akan ditetapkan berdasarkan rapat pleno berjenjang yang sedang berlangsung saat ini, dimulai dari kantor kecamatan.

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tidak ada satu pun pasal yang menyebutkan hasil pemilu ditentukan berdasarkan penghitungan elektronik.

Dia juga menambahkan, jika informasi seperti ini sudah beredar beberapa kali di masyarakat sehingga masyarakat harus berhati – hati terhadap setiap informasi yang diterimanya.

“Jadi hoaks yang mengatakan, itu hoaks yang sudah beberapa waktu ini terus di kembangkan sejumlah pihak dan itu tidak benar,” tutur Viryan.