BERITA.NEWS,Makassar– Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, diwarnai serangkaian ritual adat. Presiden Jokowi meminta Gubernur se-Indonesia bawa tanah dan air dari masing-masing daerah.
Gubenur Andi Sudirman Sulaiman membawa 2 kilogram tanah merah dan 1 liter air bertuah, karena memiliki nilai filosofi dan keistimewaan. Sudah ada sejak jaman raja-raja di Sulawesi Selatan.
Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani mengatakan, Gubernur membawa tanah merah yang di ambil dari Kabupaten Bone dan air berasal dari kabupaten Gowa.
“Bukan tanah dan air sembarangan. Ada makna dan filosofinya,” ucapnya.
Abdul Hayat menjelaskan tanah merah itu berasal dari daerah Tana Bangkalae, Kabupaten Bone. Tanah ini menjadi simbol menyatukan tiga kerajaan di Sulsel kala itu.
Kerajaan itu adalah Kerajaan Gowa, Kerajaan Bone dan Kerajaan Luwu. Walau sempat berseteru, tiga kerajaan ini akhirnya bersatu untuk mengusir untuk penjajah.
“Itu maknanya kenapa tanah di ambil di Tana Bangkalae. Itu sejarahnya panjang, ada tiga kerajaan yang menyatu di sana,” jelasnya.
Sementara, untuk air berasal dari sumur Masjid di Katangka, Kabupaten Gowa. Bangunan bersejarah yang sudah ada sejak 1603 dan jadi salah satu masjid tertua di Indonesia.
Sumur itu di percaya jadi tempat melepas penat Sultan Alauddin. Di masjid itu juga jadi bukti perabadan masuknya agama islam di Sulawesi Selatan.
“Dan sumur itu abadi tidak kering. Masjid Katangka itu juga dahulu kala tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi jadi benteng perlindungan saat perang,” ujar Hayat.
Lebih penting, Hayat mengatakan Gubernur saat ini sudah bertolak ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur untuk menghadiri penyambutan IKN Nusantara.
Tanah yang ia bawa berada dalam kendi ukiran Toraja. Sementara airnya dalam botol khusus.
Gubernur se-Indonesia akan mengikuti prosesi penyambutan IKN selama tiga hari, yakni 13-15 Maret 2022. Tanah dan air dari penjuru negeri itu akan di gunakan dalam ritual adat di titik nol IKN Nusantara.
“Saat rakor di jelaskan bahwa tanah dan air itu akan dituangkan dalam wadah besar dari tembaga yang diberi nama Kendi Nusantara,” tukas Hayat.


Comment