Kelompok Kriminal Bersenjata Tembak Warga Sipil di Intan Jaya

ilustrasi: net

ads

BERITA.NEWS, Jayapura – Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan telah menembak mati warga sipil Boni Bagau di sekitar perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, karena diduga sebagai mata-mata TNI-Polri.

Informasi tentang penembakan warga sipil diperkuat dengan surat yang dibawa Pastur Yustinus Rahangiyar dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Undius Kogoya.

“Memang benar ada laporan penembakan menewaskan Boni Bagau yang dilaporkan keluarga korban Wilem Bagau ke Polsek Sugapa, Sabtu (30/1),” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Senin (1/2/2021).

Dia mengakui laporan itu berdasarkan surat yang dibawa Pastur Rahangiyar dari KKB, yakni dari kelompok Undius Kogoya yang ditujukan ke TNI-Polri di Intan Jaya yang menyatakan melakukan penembakan terhadap warga sipil di sekitar perbatasan antara Distrik Sugapa-Distrik Homeyo.

Surat tersebut berisi pemberitahuan terkait telah terjadinya penembakan terhadap warga bermarga Bagau, jelas Kamal seraya menambahkan, penembakan itu dilakukan karena korban diduga menjadi mata-mata TNI-Polri.

“Isi surat dari KKB menyatakan penembakan terhadap korban karena diduga mata-mata TNI-Polri,” kata Kamal.

Kamal mengatakan dari laporan yang diterima setelah menerima laporan tersebut kemudian dilakukan pertemuan dengan keluarga korban di Polsek Sugapa, Sabtu malam (30/1).

Pertemuan dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (31/1) bertempat di ruangan Pastoran Kampung Bilogai, Distrik Sugapa yang dihadiri TNI-Polri, para tokoh dan keluarga korban (Wilem Bagau) yang membahas rencana evakuasi jenazah Boni Bagau.

Dalam pertemuan tersebut, orang tua korban Gad Bagau meminta agar korban dimakamkan di kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo.

Aparat keamanan TNI – Polri sendiri masih melakukan penyelidikan terkait dengan laporan penembakan tersebut, tambah Kombes Kamal.

  • ANTARA

Comment