BERITA.NEWS, Bulukumba – Pemerintah Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam rangka penanganan dampak wabah Covid-19. Penyaluran BLT tahap IV sebesar Rp 300 ribu per kepala keluarga ini disalurkan kepada 245 orang.
Menurut Kepala Desa Bontonyeleng Andi Mauragawali AS, penyaluran BLT akan terus dilakukan sampai tahap V pada pekan depan. “Insya Allah jika penyaluran tahap keempat ini selesai, hari Senin depan kita akan salurkan untuk tahap kelima,” ungkap Mauragawali di Kantor Desa Bontonyeleng, Sabtu (19/9/2020).
Opu — sapaan akrab Mauragawali melanjutkan, selain penyaluran BLT, pihaknya juga melakukan pembagian masker gratis sebanyak 1.530 buah kepada warga yang merupakan bagian dari gerakan Setengah Miliar Masker yang berlogo HUT Kemerdekaan RI ke-75 Indonesia Maju.
Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto yang menyerahkan BLT secara simbolis menyampaikan bahwa penyaluran tahap keempat adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap dampak Covid-19, yang sampai saat ini wabahnya belum selesai. Jika sebelumnya hanya target sampai tiga bulan, namun pemerintah kembali melanjutkan untuk keempat.
“Mewakili Pemerintah Daerah, saya berharap bantuan ini jangan disia-siakan, jangan disalahgunakan oleh karena tidak semua masyarakat mendapatkan bantuan seperti ini. Makanya harus dimanfaatkan dengan baik,” pinta Tomy Satria.
Lanjut Tomy, karena wabah Covid-19, anggaran seharusnya diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur seperti rabat beton atau jalan usaha tani dialihkan untuk penanganan dampak Covid-19 agar roda ekonomi atau perputaran uang di masyarakat tetap berjalan. “Semoga BLT ini dapat meringankan beban masyarakat. Bukan hanya BLT namun sebagian dari warga Bontonyeleng juga sudah mendapatkan bantuan seperti PKH, Rastra, BST dan bantuan kelompok UKM,” ungkapnya.
Wujud perhatian pemerintah desa kepada warga dengan pembagian BLT dan masker, tambah Tomy harus dibarengi dengan dukungan masyarakat terhadap pemerintah desa.
“Jangan karena tidak ada pembangunan fisik yang terlihat sehingga ada warga yang beranggapan bahwa kepala desa tidak melakukan apa-apa di desa. Padahal anggaran desa ini sebagian besar dialihkan untuk penanganan dampak Covid-19,” bebernya.
Mantan Wakil Ketua DPRD ini meminta dukungan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah desa, camat dan pemerintah daerah terkait upaya penanganan Covid-19. “Sehingga wabah ini cepat berlalu, dan aktifitas ekonomi masyarakat mulai bangkit kembali,” ujar Tomy.
. IL
Comment