Dibantu Pemprov, Dinas Pertanian Jeneponto Kendalikan Hama Ulat Jagung

Kepala dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Jeneponto, Ahmad.

BERITA.NEWS, Jeneponto – Ribuan Hetare lahan kebun Jagung petani Jeneponto diserang hama ulat grayak.

Hama ulat grayak tersebut menyerang tanaman jagung petani yang berumur tiga hari hingga satu minggu. Ulat tersebut menyerang dahan, ranting sampai batang jagung.

Kepala dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Jeneponto, Ahmad turun langsung ke lokasi melihat kondisi tersebut. Dia mengatakan terkait ribuan tanaman jagung yang diserang hama ulat grayak, pihaknya akan melakukan pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida.

“Kita antisipasi serangan hama dengan menyemprot pakai racun pestisida,” kata Ahmad saat dikonfirmasi beberapa hari lalu.

Menurutnya, serangan hama tersebut terjadi di Tujuh Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Jeneponto. Antaralain Kecamatan Bontoramba, Bangkala, Turatea, Rumbia, Kelara, Tarowang dan Kecamatan Batang.

“Penyebab terjadinya serangan hama ini kerena pengaruh  iklim, terkadang hujan turun dan tidak menentu,” ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jeneponto, Bambang Haryanto mengatakan akan turun melakukan pengendalian hama bersama pihak Pertanian Pemerintah Provinsi.

“Hari Senin rencana akan dilakukan penyemprotan serentak dibeberapa Kecamatan. Dimulai titik terparah di Kecamatan Tarowang desa Bontorappo dan Balang Baru penyemprotan serentak,” kata Bambang, Sabtu (18/1/2020)

Bambang menjelaskan, sebetulnya ada delapan Kecamatan yang terserang hama itu. Tapi dua kecamatan sudah ditangani, diantarnya desa Turatea dan Rumbia.

“Jadi sisa 6 Kecamatan, Turatea sudah terkendali dengan Rumbia, dilakukan oleh penyuluh pertanian Kecamatan,” ucapnya.

Menurutnya kemunculan hama tersebut akibat dari iklim hujan yang tidak beraturan sehingga membuat perkembangan ulat itu sangat cepat.

“Penyebabnya iklim hujan yang tidak beraturan sehingga perkembangan ulat itu sangat cepat. Cara makannya mulai dari dalam batang sampai keluar ke ranting dan daunnya,” kata dia.

Sebelumnya, salah seorang petani Rusli mengalami dampak hama ulat Grayak itu. Kata dia, kurang lebih 100 hektar tanaman jagung miliknya diserang hama ulat Grayak.

Dia menjelaskan, jika hama ini dibiarkan akan dipastikan gagal panen tahun ini, serangan ulat grayat ini cukup berbahaya.

Menurutnya, hama tersebut bermula menyerang tanaman jagung pada umur tiga hari sampai berumur satu minggu.

“Ulat itu mulai menyerang dengan cara memakan daun tanaman jagung. Kemudian lanjut didahannya hingga patah. Saya pak, sudah banyak tanaman jagungku habis daunnya dimakan ulat grayat,” kata dia.

Dirinya berharap agar pemerintah segera membantu mengatasi permasalahan ini. “Saya berharap agar hama ini secepatnya ditangani. Barusan ada hama ulat seperti ini, tahun lalu tidak. Bahkan saya sudah menanam dua kali,” pungkasnya.

Muh Ilham

Comment