NA Perlahan-lahan Tinggalkan Stadion Barombong

Stadion Barombong (foto:Humas Sulsel).

Stadion Barombong (foto:Humas Sulsel).

BERITA.NEWS, Makassar – Pembangunan stadion Barombong makin tidak jelas. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) sepertinya, lebih memilih renovasi Mattoanging dibanding lanjutkan proyek mantan Gubernur Sulsel dua periode Syahrul Yasin Limpo (SYL).Selasa (19/11/2019).

Padahal, proyek yang pengerjaannya dimulai tahun 2013 itu sejak era SYL saat ini menjabat (Menteri Pertanian) sudah habiskan banyak anggaran. Masa jabatan selesai. Nasib Stadion semakin tidak terurus. 

NA selaku Gubernur periode 2018- 2023 seperti gengsi jika pemerintahannya sekedar jadi pelanjut kejayaan SYL. Stadion Barombong pun perlahan ditinggalkan dengan beberapa alasan. Mulai dari soal lahan, audit fisik yang tak kunjung selesai. 

Masuk tahun kedua sebagai Gubernur. NA lebih memilih membangun dengan ide nya sendiri. Stadion Mattoanging jadi sasaran. YOSS selaku penguasa pun terusik.

Pemprov ambil alih, renovasi dicanangkan. Dijadikan Sport Center. Usulan Anggaran disiapkan Rp 200 miliar lebih.

Baca Juga :  Deputi Imigrasi dan Pemasyarakatan Tinjau Program Pembinaan di Lapas Makassar

Soal Stadion Barombong, NA beralasan pihaknya masih menunggu ketegasan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati). Apakah bisa dilakukan pembangunan atau tidak. Meski ada niat. Tapi, belum masuk di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

“Saya sudah minta pak Kejati semua harus ada ketegasan bahwa itu bisa di lanjutkan. Kita kan tidak mau masuk dalam jebakan yang bermasalah kan,” ucapnya kepada awak media.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Prestasi Olahraga Dispora Sulsel, Mukhlis Mallajareng mengatakan pihaknya tidak mengusulkan anggaran tahun depan untuk Stadion ini, mengingat proses audit fisik yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Bukan tidak mau usulkan anggaran tahun depan (untuk stadion Barombong) masalahnya audit fisik belum selesai, berapa kebutuhan dan berapa yang ditambah kan itu sementara diaudit,” ujar Mukhlis.

  • Andi Khaerul

Comment