BERITA.NEWS, Pekanbaru – Cemburu menduga istrinya selingkuh, RD, warga Pekanbaru tega membacok istrinya dengan celurit. Usai membacok, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi.
“Istrinya korban saat ini masih mendapat perawatan intensif di RS Polda Riau. Tersangka menyerahkan diri usai membacok istrinya,” kata Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda kepada wartawan, Senin (4/11/2019), seperti dilansir dari Detikcom.
Budhia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/11) pukul 19.30 WIB, tersangka merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru yang kesehariannya sopir truk. Pembacokan terhadap istrinya ini berawal dari urusan sepela soal tersangka minta dipijat.
“Namun hal (minta pijat) itu ditolak istrinya. Tersangka menduga istrinya ada perubahan akhir-akhir ini, sehingga mereka sering terjadi pertengkaran,” kata Budhia.
Tudingan suaminya soal selingkuh, sambung Budhia, tidak bisa diterima korban. Korban marah dengan tudingan dia berselingkuh dengan pria lain.
“Korban memaki-maki suaminya sambil mendorong kepala pelaku dengan menggunakan tangan. Ini yang membuat tersangka naik pitam,” kata Budhia.
Merasa diperlakukan tidak sepantasnya, kata Budhia, tersangka lantas mengambil celurit dari truk yang parkir di dekat rumahnya. Dengan senjata tajam tadi, suaminya emosi dan membacok istrinya hingga empat kali di bagian kepalanya.
“Korban mengalami beberapa luka bacokan di bagian kepala hingga ke mata. Tangan korban juga tak luput kena sabetan celurit,” kata Budhia.
Peristiwa sadis ini, kata Budhia diketahui anaknya yang baru pulang mengaji. Melihat ibunya bersimbah darah, anaknya menjerit dan memberi tahukan ke warga sekitar.
Tersangka usai membacok istrinya, kata Budhia, menghubungi majikannya selaku pemilik truk. Lewat utusan majikannya, tersangka diserahkan ke Polsek Tenayan Raya.
“Tim Polsek Tenayan Raya saat menurunkan tim untuk melihat kondisi korban. Di rumahnya, korban sudah tergeletak tak berdaya yang selanjutnya dirujuk ke RS Polda Riau. Tersangka masih diproses lebih lanjut,” tutup Budhia.
Comment