BERITA.NEWS,Makassar- Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh memberikan atensi dugaan kelangkaan BBM berujung antrian panjang disejumlah SPBU di daerah, khususnya Kota Makassar.
Prof Zudan mengatakan pihaknya sementara melakukan koordinasi dengan PT Pertamina untuk mengetahui penyebab serta solusi tepat untuk mengatasi dugaan kelangkaan dan antrian panjang BBM di sejumlah SPBU.
Atensi Prof Zudan, agar kelangkaan seperti ini secepatnya bisa di antisipasi. Apalagi akan mamasuki Natal 2024 dan Pergantin Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kekurangan itu apakah karena di suplai ataukah kuota yang habis, mestinya kan tidak ada kejadian yang khusus yah belum akhir tahun natal dan tahun baru belum. Tidak ada hari besar, event maka mestinya ini normal,” ucapnya kepada awak media. Kamis (17/10/2024).
Olenya itu melalui Dinas terkait, ia meminta untuk secepatnya melakukan koordinasi bersama PT Pertamina agar mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan.
“Makanya sedang kita kaji dimana titik yang menyebabkan suplai yang ada mulai berkurang, nah itu nanti dalam 1 atau 2 hari ini atau mungkin nanti sore sudah ada hasilnya.
Teman-teman sudah komunikasi (pertamina),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Eka Prasetya mengatakan pihaknya sudah meminta pertamina menindaklanjuti kekosongan SPBU yang hampir merata di daerah.
Ia juga telah meminta para Kepala Cabang Dinas ESDM di Daerah untuk mengecek langsung kondisi SPBU dan Fuel Terminal Pertamina yang ada di Kota Makassar, Parepare dan Palopo.
“Untuk itu segera bertindak turun mengecek apakah masalah distribusi atau ada hal lain, jika ada hal terjadi apa persiapan dan antisipasi itu. Kami meminta Pertamina segera melakukan langkah cepat,” tegasnya.
Sebelumnya, PT Pertamian Patra Niaga Regional Sulawesi membeberkan kondisi stok BBM masih relatif aman, serta mengingatkan masyarakat agar tidak punic buying dalam membeli BBM.
Kondisi per 15 Oktober 2024, stok Solar sebanyak 17,1 ribu Kilo Liter (KL), Pertalite 32 ribu KL, Pertamax 2,6 Ribu KL, Pertadex 200 KL dan Pertamax Turbo 32 ribu KL.


Comment