Transparan dan Sesuai Syariah, Bank Aceh Fokus Dorong UMKM dan Ekonomi Rakyat

UMKM

Rapat Kerja Bank Aceh. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, Banda Aceh – Bank Aceh menegaskan komitmennya dalam membangun perekonomian daerah melalui pengelolaan dana yang transparan, sesuai ketentuan regulasi, dan berlandaskan prinsip syariah.

Sekretaris Perusahaan Bank Aceh, Abdul Rafur, menyampaikan bahwa penempatan dana yang dilakukan tidak hanya untuk menjaga stabilitas likuiditas, tetapi juga menjadi strategi investasi yang mampu mendukung pendapatan sekaligus memperkuat struktur keuangan Aceh.

“Penempatan dana pada surat berharga merupakan strategi pengelolaan likuiditas yang lazim dilakukan oleh perbankan. Namun, penyaluran pembiayaan tetap menjadi fokus utama kami dalam membangun struktur ekonomi Aceh yang kuat sekaligus menjalankan fungsi intermediasi,” ujar Abdul Rafur, Kamis (18/9/2025).

Strategi Pengelolaan Dana

Bank Aceh mengelola likuiditas dengan mengacu pada regulasi, termasuk PADG No. 24/8/PADG/2022 tentang Giro Wajib Minimum, PADG No. 7/2025 tentang Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial, hingga aturan operasi moneter Bank Indonesia.

Adapun strategi penempatan dana meliputi Fasbis di Bank Indonesia (Rp2,65 triliun), investasi SBSN di Kementerian Keuangan (Rp2,91 triliun), SIMA di BPD Syariah (Rp1,1 triliun), serta diversifikasi ke Sukuk Korporasi (Rp290 miliar) dan Reksadana (Rp100 miliar).

Baca Juga :  BI Sulsel Lewat AMBF X SSIF Promosikan Produk UMKM ke 30 Buyer Internasional

“Seluruh kegiatan ini tidak hanya memenuhi ketentuan regulator, tetapi juga memastikan prinsip syariah tetap terjaga,” tambah Abdul Rafur.

Pertumbuhan Pembiayaan Positif

Selain itu, Bank Aceh juga mencatat pertumbuhan pembiayaan yang positif. Hingga triwulan IV tahun 2024, total pembiayaan mencapai Rp20,4 triliun atau tumbuh 9,19% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp18,7 triliun.

Jika dibandingkan dengan total aset senilai Rp31,9 triliun, komposisi pembiayaan tercatat sebesar 63,88%.

Fokus pada UMKM dan Ekonomi Rakyat

Bank Aceh juga aktif mendorong sektor riil, khususnya UMKM, dengan program pendampingan usaha, optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta menjalin kerja sama dengan koperasi, BPRS, dan lembaga keuangan syariah lainnya.

“Ini merupakan wujud nyata kami untuk terus berkomitmen memberikan kontribusi kepada masyarakat. Melalui pembiayaan produktif, kami berharap roda perekonomian Aceh dapat terus bergerak maju,” tutup Abdul Rafur.

Comment