Program Dirosa dan Tahsin Bentukan Kepribadian Positif Warga Binaan Lapas Makassar

lapas-makassar

Pelaksanaan Program Keagamaan Bagi Warga Binaan Lapas Makassar. (Foto: Ist/ Humas)

BERITA.NEWS, Makassar – Lapas Kelas I Makassar terus memperkuat program pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan.

Program ini dijalankan melalui pendidikan Dirosa dan Tahsin yang bekerja sama dengan Wahdah Islamiyah Makassar.

Program ini tidak hanya fokus pada kemampuan teknis membaca Al-Qur’an.

Lebih dari itu, program ini menjadi sarana pembinaan kepribadian dan spiritualitas warga binaan.

Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Lapas Makassar, La Idi, menilai program ini membawa dampak positif.

Ia mengatakan, banyak perubahan baik yang mulai terlihat dari para peserta.

“Banyak dari mereka dulunya jauh dari agama. Sekarang justru sangat antusias belajar dan memperbaiki diri,” ujar La Idi, Kamis (6/5/2025).

Setiap sesi pembelajaran dirancang bukan hanya untuk melatih baca-tulis Al-Qur’an.

Tapi juga mendorong warga binaan untuk merenungkan arti dan makna dari setiap ayat yang dipelajari.

La Idi menjelaskan, hal ini penting untuk menyadarkan mereka.

Baik dalam memahami kesalahan masa lalu, maupun dalam membangun harapan ke depan.

“Bukan sekadar belajar, mereka juga diajak merefleksi diri. Ini membantu proses penyembuhan batin dan spiritual,” tambahnya.

Kepala Lapas Makassar, Sutarno, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap program tersebut.

Baca Juga :  Pemkot Makassar Raih Penghargaan MCP dari KPK Kategori "Terjaga"

Ia menyebut program ini sebagai komitmen nyata pembinaan yang manusiawi.

“Kami sangat mendukung. Ini bukan hanya kegiatan rutin, tapi bentuk nyata perubahan dan pembinaan,” ungkap Sutarno.

Menurutnya, peningkatan kualitas spiritual akan berdampak besar pada perilaku dan pola pikir warga binaan. Ini juga akan membantu mereka saat kembali ke masyarakat.

Program Dirosa dan Tahsin mendapat sambutan positif dari warga binaan. Banyak di antara mereka yang merasa sangat terbantu secara batin dan kejiwaan.

“Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan. Saya ingin pulang sebagai pribadi yang lebih baik dan membanggakan keluarga,” ucap salah satu warga binaan.

Antusiasme yang tinggi terlihat dari kehadiran dan semangat mereka dalam setiap sesi. Bahkan, banyak yang mulai rutin menjalankan ibadah dan memperdalam ilmu agama.

Dengan dukungan penuh dari pihak Lapas dan Wahdah Islamiyah, program ini diharapkan terus berlanjut.

Tujuannya, menciptakan transformasi jangka panjang yang berdampak positif.

Lapas Makassar berkomitmen menjadikan pembinaan keagamaan sebagai bagian penting dari pemasyarakatan.

Harapannya, warga binaan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat.

Comment