Makassar, BERITA.NEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar menerima kunjungan Wakil Ketua Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Sugiat Santoso, pada Kamis (6/2/2025).
Kunjungan kerja ini turut didampingi oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi, Direktur Pelayanan Tahanan dan Anak, Mashudi, serta Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau langsung fasilitas garmen dan dapur sehat yang ada di Lapas Makassar.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa program pembinaan yang diterapkan di Lapas berjalan dengan baik serta memberikan manfaat bagi para warga binaan.
Sugiat Santoso menyampaikan bahwa makanan yang diproduksi di dapur sehat Lapas Makassar telah memenuhi standar makanan sehat dan bergizi nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan gizi bagi warga binaan menjadi perhatian utama dalam sistem pemasyarakatan.
“Kami melihat langsung bagaimana dapur sehat di Lapas Makassar beroperasi dan memastikan bahwa makanan yang disajikan sudah sesuai dengan standar kesehatan dan gizi yang ditetapkan,” ujar Sugiat Santoso.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, mengungkapkan apresiasi atas kunjungan tersebut.
Menurutnya, kunjungan dari Komisi XIII DPR RI memberikan motivasi tambahan bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas program pembinaan.
“Kami menyambut baik kehadiran anggota DPR RI dan berharap kerja sama ini terus mendukung pelaksanaan program pembinaan yang lebih baik lagi,” kata Sutarno.
Ia juga berharap bahwa inovasi yang diterapkan di Lapas Makassar dapat menjadi inspirasi bagi Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) lainnya di Indonesia.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki peluang untuk berubah dan berkarya. Dengan pembinaan dan dukungan yang tepat, warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan mental yang lebih baik,” tambahnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap sistem pemasyarakatan di Indonesia, khususnya dalam hal pembinaan warga binaan agar mereka dapat berkontribusi secara produktif di lingkungan sosial setelah menjalani masa hukuman.
Comment