BERITA.NEWS, Sinjai – Dihadapan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri) di Jakarta, Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah menjalani evaluasi kinerja untuk Triwulan II, Rabu (24/4/2024).
Saat menjalani evaluasi kinerja, Pj Bupati Sinjai memaparkan 10 indikator kinerja Penjabat Kepala Daerah yang dijalankan.
Diantaranya meliputi kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan ekstrem, inflasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Selanjutnya, penyerapan anggaran, perizinan, kegiatan unggulan, dan pengangguran.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai, Dr Mansyur yang turut mendampingi Pj Bupati saat menjalani evaluasi kinerja di Kemendagri.
“Pj Bupati telah menjalani evaluasi kinerja di Irjen Kemendagri, dan beliau menjelaskan 10 indikator kinerja yang telah dilakukannya untuk Triwulan II masa kepemimpinannya di Kabupaten Sinjai,” ujarnya.
Dijelaskan Mansyur, indikator kinerja yang dijelaskan mulai dari kesehatan. Dimana sektor ini, Pj Bupati memaparkan keadaan tenaga medis dan sarana prasarana kesehatan.
Seperti yang ada di RSUD Sinjai, RSUD Bulu Paccing Kelas D Pratama, dan 16 Puskesmas yang tersebar di 9 kecamatan.
Kemudian dalam penanganan stunting, Pemkab Sinjai ditangan kepemimpinan TR Fahsul Falah telah melakukan berbagai langkah.
Diantaranya, skrining anemia pada remaja putri, pemberian tablet tambah darah, pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan, pemberian imunisasi dasar lengkap dan lain-lain.
Tidak hanya itu, di sektor layanan publik dipaparkan Pj Bupati bahwa Pemkab Sinjai melalui Bagian Organisasi telah melakukan fasilitasi/ asistensi terhadap OPD yang akan membuat atau memperbarui Standar Operasional Prosedur (SOP)-nya, serta aktif melakukan kunjungan kerja ke kecamatan untuk pemenuhan aspek kebutuhan publik.
Selanjutnya dalam hal kemiskinan ekstrem, Pj Bupati telah melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan labelisasi rumah penduduk miskin.
Untuk menangani kemiskinan ekstrem, upaya yang akan dilakukannya seperti pengembangan UMKM, pengembangan produk unggulan daerah.
Kemudian bedah rumah, memaksimalkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), fasilitasi pelatihan tenaga kerja, dan Pasar Karya Tunai Desa (PKTD).
Sementara untuk penanganan inflasi, Pemkab Sinjai di Triwulan II kepemimpinan Pj Bupati rutin melakukan pemantauan harga di pasar.
Rakor pengembangan inflasi, pasar murah TPID telah dilakukan sebanyak 5 kali, dan Gerakan Pangan Murah (GPM) TPID sebanyak 7 kali.
Selama menjabat di Sinjai, TR telah mencanangkan beberapa kegiatan unggulan, seperti inovasi pengelolaan sampah plastik, mengangkat produk industri gula aren “Golsin”, dan industri pengolahan kopi.
Untuk menekan pengangguran di Sinjai, TR Fahsul Falah memaparkan upayanya selama Triwulan II, yakni telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja dan pengangguran, penyediaan informasi lowongan kerja, melakukan pendataan lowongan kerja pada perusahaan, dan pelaksanaan kegiatan bursa kerja atau Job Fair. (Adv)
Comment