BERITA.NEWS, Makassar – Warga meminta pemerintah Kota Makassar untuk bertindak tegas kepada pengusaha mineral kemasan dan besi tua.
Pasalnya, pengusaha tersebut dinilai telah menguasai lahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Warga yang bermukim di sekitar lokasi usaha tersebut merasa terganggu akibat beberapa lahan fasum dan fasos telah dikuasainya.
Yusuf (35) salah satu warga Jalan Muh. Tahir mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja pemerintah Kelurahan yang terkesan cuek dan tutup mata.
Menurut Yusuf pengusaha tersebut kebal hukum bahkan seringkali ditertibkan tapi tidak membuahkan hasil.
“Kalau soal pemerintah kelurahan janganmi harap mereka tidak adaji penindakan, duluji sering turun untuk tindaki pengusaha nakal tapi sekarang tidak pernah sama sekali. Ini lurah biar mukanya tidak pernah saya lihat,” kata Yusuf saat ditemui BERITA.NEWS, Sabtu (23/9/2023).
Beberapa yang sering dikeluhkan Yusuf adalah pengusaha besi tua dan juga pengusaha mineral kemasan (CLEO).
Menurutnya pemerintah setempat tak berdaya menangani para pengusaha tersebut.
Tak hanya itu, di lingkungan Jl. Muhammad Tahir dinilai terdapat banyak pengusaha yang diduga melanggar aturan.
Sebut saja usaha Mie Cap Jempol yang terletak di depan Perumahan Kumala Permai, Pabrik yang memproduksi Tahu di Poros kanal Lepping, Pengusaha Ayam Potong U-Bee, dan Pabrik Tempe poros kanal Dg. Ngeppe.
Sementara itu, Lurah Jongaya Muh Zulkifli Ghozali mengatakan terkait Andalalin (Analisis dampak lalu intas) akan melakukan koordinasi bersama RT dan RW masing-masing.
“Soal Andalalin nanti saya coba cek dulu sama pak RT dan RWnya iye,” kata Zulkifli saat dimintai keterangannya via WhatsApp.
Lebih lanjut, menurut Zulkifli soal limbah yang beberapa dikonfirmasi oleh wartawan. Ia menyampaikan saat ini belum ada masyarakat yang merasa terganggu dan standardisasinya semua sesuai prosedur.
“Saya jawab sekaligus saja iye setahu saya usaha yang beroperasi di wilayah kelurahan standarnya itu baik karena sampai saat ini komplaint ataupun keluhan dari masyarakat tidak pernah ada dari beberapa yang kita sebutkan,” bebenya.
- Angga
Comment