BERITA.NEWS,Makassar– Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengikuti acara XXVI Hari Otonomi Daerah (Otda) 2022 secara virtual dari Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Senin (25/4/2022).
Dalam kesempatan itu, turut bersama Gubernur, Kasdam XIV Hasanuddin; perwakilan Kapolda Sulsel; perwakilan Pangkoops AU II; Danlantamal VI; Wakajati Sulsel; dan Kabinda Sulsel.
Acara yang di selenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Ditjen Otonomi Daerah (Otda) dan
di ikuti oleh seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dengan mengusung tema yakni
“Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Wujudkan ASN yang Proaktif dan BerAKHLAK dengan Membangun Sinergi Pusat dan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Acara puncak peringatan Hari Otda rangkaikan dengan launching Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (SI LPPD) Versi 1.1 dan Konsultasi Virtual (Kovi) Otda.
“Kami berharap XXVI Tahun Hari Otonomi Daerah, agar makna dan nilai-nilai otonomi daerah dapat di implementsikan dalam setiap proses
penyelenggaraan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Andi Sudirman Sulaiman (Andalan)
Gubenur Andalan pun memuji hadirnya inovasi Kemendagri, yakni Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (SI LPPD) Versi 1.1 dan Konsultasi Virtual (Kovi) Otda.
“Bagus sekali, itu adalah sebagai momentum titik poin awal bagaimana teknologi itu pendekatannya sehingga pelayanan publik di percepat. Ini sangat sangat baik,
tentu ini memperlihatkan bagaimana orang bisa mendapatkan waktu ruang dan yang sangat cepat tidak perlu tatap muka dan sebagainya. Apalagi sudah bisa konsultasi secara virtual,” ucapnya.
Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro menyampaikan sambutan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
“Setelah dua puluh enam Tahun berlalu, Otonomi Daerah telah memberikan dampak positif buktikan dengan adanya percepatan
pembangunan yang ia tandai dengan meningkatnya angka index-index pembangunan manusia, bertambahnya PAD, dan bertambahnya fiskal daerah”, tutur Suhajar.
Comment