Resahkan Petani di Sulteng, Senator ART Minta Aparat Tindaki Mafia Pupuk

Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) saat melakukan reses di dapilnya (IST)

BERITA.NEWS, Palu –  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Abdul Rachman Thaha (ART) meminta aparat hukum di kepolisian dan kejaksaan untuk segera menindaki mafia pupuk lantaran sangat meresahkan petani di Sulawesi Tengah.

Keresahan para petani disaksikan langsung senator asal Sulteng ini saat melakukan reses.

“Saya melakukan rangkaian reses di duna daerah pemilihan saya, ada beberapa catatan aspirasi yang masyarakat keluhkan terutama persoalan pupuk yang begitu sulit didapatkan oleh masyarakat petani dan perkebunan, keluhan mereka bahwa begitu sulitnya mendapatkan pupuk hari ini, mereka dapat tapi dibatasi jatahnya bahkan kadang tidak dapat,” beber ART, Sabtu (8/1/2022).

Penyebab kelangkaan pupuk di lapangan lantaran adanya praktek mafia pupuk yang mencari keuntungan semata tanpa mengindahkan nasib petani yang telah berkontribusi di sektor pertanian dan perkebunan saat pandemi ini.

“Kata masyarakat warga Kabupaten Buol dan Kabupaten Toli-toli, proses distribusi pupuk yang begitu sulit dan berbelit-belit hari ini yang semua diatur oleh kelompok tani jatahnya mereka bahkan kadang kelompok tani itu tidak dapat jatah juga, padahal kita mengetahui bahwa masyarakat negeri kita pada umumnya petani dan pekebun yang begitu sangat berharap dengan kehadiran mudahnya mereka mendapatkan pupuk, karena dari hasil pertanian dan perkebunan masyarakat kita bisa menopang kehidupan mereka bahkan yang memberikan konstribusi kepada negara juga adalah sektor pertanian dan perkebunan,” jelas ART.

Baca Juga :  Pelaku Destructive Fishing di Takabonerate Dilimpahkan ke Kejari Selayar

Untuk itu, senator muda yang dikenal vokal ini akan terus memperjuangkan nasib petani.

“Saya meminta kepada jajaran penegak hukum kejaksaan dan kepolisian untuk menelusuri persoalan kelangkaan pupuk hari ini, ada apa sebenarnya? Sampai kelangkaan pupuk hari ini yang begitu sulit di dapatkan sehingga meresahkan masyarakat petani dan perkebunan,” tandasnya.

Dengan adanya keluhan petani ini, ART mendesak penegak hukum membongkar jaringan mafia pupuk ini dan menyeretnya ke ranah hukum.

“Pihak kejaksaan jangan hanya melakukan operasi intelejen kelangkaan pupuk, begitu pun pihak kepolisian, harus melakukan sebuah tindakan penegakan hukum untuk membongkar para mafia pupuk ini, yang begitu membuat menjerit masyarakat petani dan kebun,” harap ART.

Comment