Ketua IDI Sulsel Ichsan Mustari (BERITA.NEWS)
BERITA.NEWS,Makassar – Pengendalian Kasus Covid-19 kini dihebohkan dengan munculnya varia baru Omicron yang disebut memiliki resiko infeksi lebih tinggi dan sangat cepat bermutasi. Selasa (1/12/2021).
Varian Omicron dengan kode B.1.1.529 ini pertama kali dilaporkan WHO dari Afrika Selatan akhir bulan November lalu.Tim peneliti independen Technical Advisory Group on SARS-COV-2 Virus Evolution (TAG-VE) memasukkan varian baru ini ke dalam kategori Variant of Concern (VOC).
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mencatat setidaknya sudah ada 128 kasus terjadi di berbagai negara, seperti Afrika Selatan, Hongkong, Inggris, Italia, Belgia, Portugal, Belanda, Kanada dan Jerman.
Meski belum masuk di Indonesia, mestinya pemerintah mulai mempersiapkan langkah khusus melakukan antisipasi agar varian Omicron tidak menyebar. Pembatasan perjalanan luar negeri bisa jadi salah satu alternatif.
Hal itu senada, dikatakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan Ichsan Mustari pembatasan perjalanan luar negeri harusnya lebih di perketat lagi oleh pemerintah. Apalagi masyarakat yang keluar masuk dari negara lain.
Lebih lanjut, Ichsan Mustari, menegaskan salah satu strategi penanganan COVID-19 yaitu membatasi pergerakan orang, utamanya orang yang masuk dari luar negeri sebagai bentuk pencegahan masuknya varian Omicron tersebut.
“Saya kira secara regulatif untuk bagaimana membatasi. Dua hal yang selalu saya sampaikan pertama pembatasan pergerakan orang dan protokol kesehatan itu aja terus yang ketiga vaksin,” kata Ichsan.
Sementara itu, Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulsel, Arman Bausat, mengatakan pihaknya terus memantau jangan sampai varian baru ini juga masuk ke Sulsel.
“Kita pantau terus ini. Kan biasanya kalau ada masuk (varian baru), pasti masuk dulu di pintu gerbang negara. Kalau sudah mulai terdeteksi di Jakarta, otomatis kita harus waspada,” ujarnya.
Andi Khaerul
Comment