Rusak Diterjang Banjir, Pemkab Luwu Akan Bangun Lagi Jembatan Gantung di Malela

BERITA.NEWS, Luwu – Pascabanjir bandang yang terjadi akhir Agustus kemarin, menyisakan beberapa infrastruktur jembatan yang mengalami kerusakan.

Salah satunya yang lagi viral adalah jembatan gantung di Desa Malela, Kecamatan Suli.

Jembatan itu hanya tersisa bentang tali sling, setelah seluruh bagian lantai jembatan tersapu air bandang.

Padahal, jembatan gantung itu menjadi akses penyeberangan warga dari Dusun Palandongan, Desa Malela sekaligus penghubung antardesa Malela dengan dua desa tetangganya.

Mendapat informasi warga, Plt Kadis PUPR, Ir. Ikhsan Asaad, ST, MT (Daffa Ikhsan) pada Selasa (31/08/2021) langsung turun meninjau lokasi bersama tim perencanaan teknis.

Kedatangan tim dalam rangka perekaman data lapangan untuk menjadi acuan dalam menyusun perencanaan teknis dan estimasi anggaran.

Kadis PUPR Luwu Ikhsan Asaad mengatakan pada prinsipnya Pemkab Luwu sangat serius dalam menyikapi kondisi jembatan yang sangat memprihatikan tersebut.

“Kita sudah melakukan pengukuran lapangan dan sekarang dalam tahap perencanaan teknis untuk penyusunan estimasi anggarannya”, ungkap Ikhsan saat memberikan keterangan pers didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Ir. Usdin, ST (Abu Faqih), Sabtu (11/9/2021).

Ikhsan juga menambahkan jika pada 2019 lalu, Desa Malela masuk dalam daftar usulan tiga desa di wilayah Kecamatan Suli dan Suli Barat sebagai penerima bantuan pembangunan jembatan gantung rangka baja dari Kementerian PUPR yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu.

Bahkan tim perencanaan dari Balai Besar Jalan Nasional telah melakukan survey lokasi didampingi pihak Dinas PUPR Luwu.

Hanya saja, saat itu jembatan gantung yang ada di Desa Malela kondisinya masih utuh, kuat dan kokoh sehingga anggaran untuk pembangunannya dipending.

“Pasca ambruknya jembatan ini, kita kembali membangun komunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan pihak Balai Jalan agar anggaran yang sempat terpending tersebut dapat direalisasikan kembali,” sambung Ikhsan.

Bahkan Kadis Ikhsan berjanji jika tidak ada kepastian alokasi penganggaran dari Balai, maka pihaknya yang mengusulkan sebagai program prioritas pembangunan jembatan melalui anggaran perubahan tahun ini.

“Jika tidak ada kepastian anggaran dari pihak Balai, maka kita anggarkan di APBD-Perubahan dan dilanjutkan di APBD tahun 2022,” jelas Ikhsan.

Sementara, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan dinas PUPR, Ir. Usdin Iskandar, ST meminta kepada pemerintah desa setempat agar sementara jembatan gantung di wilayahnya ditutup.

“Masyarakat yang selalu memanfaatkan jembatan tersebut diharap kesabarannya. Daripada harus bertaruh nyawa,” ucap Usdin.

Sekadar diketahui, jembatan gantung Dusun Tirowali Desa Malela mendadak viral beberapa hari terakhir setelah warga nekat melaluinya dengan hanya berpegang di tali sling yang tersisa.

Jembatan tersebut ambruk setelah dihantam air bandang pada akhir Agustus 2021.

Pada saat banjir melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu pada 2020 lalu, jembatan ini juga sempat mengalami kerusakan. Namun belum terlalu parah. Karena jembatan tersebut masih dapat dilalui kendaraan roda dua.

  • Muh Asri

Comment