BERITA.NEWS, Demak – Satu lagi taman bacaan hadir di Kabupaten Demak. Kali ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Eko Pringgolaksito, meresmikan kampung literasi di Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah, Demak, Selasa (24/11/2020).
Karena diadakan di tengah pandemi Covid-19, maka launching kampung literasi yang dipusatkan di PKBM Mukti Utama ini menerapkan disiplin protokol kesehatan yang cukup ketat. Bagi masyarakat yang hadir di kampung literasi wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menurut Eko, setelah diresmikan, maka pihak pengelola pun diharapkan untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakat. “Lebih baik buku rusak karena dibaca daripada rapi tersimpan di rak,” tutur Eko.
Eko juga meminta agar kegiatan literasi diperluas. “Tidak hanya di PKBM Mukti Utama saja, tapi kerjasama dengan dukuh dan RW agar seluruh warga bisa memanfaatkan taman baca yang sudah ada,” tuturnya.
Kabupaten Demak saat ini memiliki 30 lebih taman bacaan masyarakat yang tersebar di sejumlah tempat. “Membaca itu dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat. Manfaatkan waktu untuk membaca, membaca dan membaca. Jangan terpancing hoak, hoak dan hoaks, apalagi terus dicekoki si kotak hitam (handphone),” katanya.
Sejumlah acara pentas seni ditampilkan dalam launching kampung literasi, diantaranya gerak dan senam oleh siswa-siswi KB Indahsari, tari kreasi dari TK Kuncup Harapan, pembacaan puisi oleh Sifa siswi SDN Karangsari 1, geguritan oleh Budi siswa SDN Karangsari 2 serta performanfe art oleh Ketua PKBM Mukti Utama, Ari Widodo.
Aksi teatrikal yang berjudul Rumat itu merefleksi nasib guru di Indonesia yang terus berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19) dan beban administrasi pengajaran.
Lewat aksinya, Ari Bubut — sapaan akrabnya, juga ingin menyampaikan pesan agar semuanya ikut merawat bangsa ini sehingga tidak terpecah belah.
Partono, Ketua BPD Karangsari Kecamatan Karangtengah, Demak mengapresiasi kegiatan literasi ini. Menurutnya, dengan pencanangan kampung literasi di desanya bisa menjadi salah satu sarana belajar sepanjang hayat.
“Dengan banyak membaca diharapkan masyarakat semakin maju dalam berpikir dan bertindak,” ujar Partono yang juga Babinsa Demak Kota.
Namun dia mengingatkan agar kegiatan literasi ini tetap selalu menaati protokol kesehatan. Pengelola maupun masyarakat yang datang harus memakai masker, disiapkan tempat cuci tangan agar yang datang wajib mencuci tangan baik saat datang maupun ketika meninggalkan lokasi, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
– YON
Comment