BERITA.NEWS, Demak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar (KMB) dengan model blended learing atau pembejaran campuran. Hal ini setelah melihat angka penyebaran Covid-19 di daerah itu mengalami penurunan.
Simulasi tersebut dilakukan pada 2-30 November 2020, mulai jenjang PAUD, SKB/PKBM, SD, hingga SMP.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dindikbud Eko Pringgolaksito, mengatakan, blended learning dilakukan secara sif atau bergantian. Hanya 50 persen atau separuh siswa setiap rombongan belajar yang masuk sekolah secara tatap muka, dengan waktu pembelajaran selama empat jam.
“Untuk yang 50 persen lagi tetap menjalani kegiatan belajar mengajar melalui daring yang dilakukan setelah sesi KBM tatap muka selesai,” ujar Eko, Senin (2/11/2020).
Dikatakanya, untuk petunjuk pelaksanaan tersebut tertuang pada Surat Edaran Dindikbud Nomor 420/4151 tanggal 23 Oktober 2020.
Dalam surat itu, katanya, dijelaskan tentang pelaksanaan kebiasaan baru di masing-masing satuan pendidikan. Diantaranya, harus menyiapkan sarana dan prasarana penegakan protokol kesehatan, antara lain menyediakan thermogun, tempat cuci tangan dan sabun cair dengan air mengalir pada tiap depan ruangan yang ada di sekolah masing-masing, mengatur tempat duduk dengan jarak minimal 1,5 meter antarsiswa.
Setiap sekolah juga diminta membentuk Satgas Covid-19, yang bertugas memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19, termasuk melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun dengan maksimal suhu panas tubuh 37,5 derajat celsius.
Menurutnya, setiap warga sekolah yang datang diwajibkan memakai masker dan menggunakan face shield serta memastikan lingkungan sekolah tetap bersih, asri dan nyaman.
Sementara untuk kantin, katanya, belum disarankan untuk buka. Para peserta didik dapat membawa bekal dari rumah.
- YON
Comment