Survei CRC yang Mendadak, Tanda-tanda Kepanikan

BERITA.NEWS, Makassar – Dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, para kandidat senantiasa menggunakan tenaga survei untuk melihat elektabilitas. Hasil survei biasanya dijadikan acuan para kandidat menyusun strategi agar mendongkrak suara.

Salah satu lembaga survei lokal di Sulawesi Selatan CRC, mengeluarkan rilisnya dalam pemilihan calon walikota Makassar tahun 2020.

Survei CRC dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 menggunakan teknik multistage random sampling terhadap 1.000 orang responden dengan margin of error kurang lebih 3%. Adapun hasil untuk tingkat elektabilitasnya, pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) sebesar 40,4%.

Menanggapi rilis CRC, Ditektur eksekutif MDI (Mitra Demokrasi Indonesia) Yang akrab disapa ATA, mengutarakan pendapatnya.

“Survei yang dikeluarkan CRC baru-baru ini yang mengunggulkan pasangan nomor urut 1 Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi, diduga untuk menutupi laporan money politik yang sementara di periksa oleh Bawaslu Kota Makassar,” ungkapnya.

Ata mengatakan, “seharusnya ini tidak dilakukan secara mendadak, karena ini bisa menjadi asumsi bahwa ada pasangan dengan tagline ADAMA itu sedang dalam kondisi panik, setelah Bawaslu melakukan pemeriksaan beberapa saksi,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelaku Destructive Fishing di Takabonerate Dilimpahkan ke Kejari Selayar

“Kita belajar dari survei di Pilkada Kab. Takalar tahun 2017. Saat itu jelang pencoblosan, CRC merilis hasil surveinya yang menempatkan pasangan petahana Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) diunggulkan sangat jauh di atas. Elektabilitasnya melebihi 60%. Sedangkan Syamsari Kitta-Achmad Dg Se’re, hanya 29,8%,”

Lanjut Ata, “namun hasil pencoblosan justru sangat berbanding terbalik dengan hasil survei CRC. Syamsari-Dg Se’re keluar sebagai pemenang dengan persentase dukungan menghampiri 51%. Sedangkan jagoan CRC hanya mendapatkan dukungan sekira 49%. Silahkan masyarakat berpikir sendiri dengan melihat beberapa kejadian yang ada. Begitu pula survey CRC di pilkada kabupaten WAJO di 2018 beebrapa lembaga mengunggulkan pasangan duo AMRAN hanya CRC yang mengunggulkan BASO-ANWAR dan hasilnya duo Amran yang menang. Masyarakat harus di berikan pendidikan politik yang benar,” tutupnya.

Comment