BERITA.NEWS, Sidrap – Sejumlah siswa di sebuah desa di Kabupaten Sindereng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, terpaksa belajar di tepi jurang guna dapat mengikuti pelajaran online. Mereka terpaksa mengambil resiko demi mendapatkan sinyal internet yang stabil.
Siswa tersebut berasal dari SD dan SMP dari Satu Atap (Satap) 11 Batu, Desa Tanataro, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap. Diketahui bahwa Desa Tanatoro berjarak kurang lebih sekitar 54 Kilometer di bagian timur ibu Kota Kab. Sidrap dan menjadi salah satu desa terjauh dari ibukota kabupaten.
Walau berada di daerah yang jauh dari perkotaan, semangat para siswa(i) patut diapresiasi. Demi mengikuti kelas online mereka harus bertaru nyawa dengan belajar di tepi jurang.
Lokasi tersebut diketahui merupakan satu – satunya lokasi/spot yang memungkinkan para siswa untuk mendapatkan jaringan internet untuk ponsel mereka. Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas mereka selama masa pandemi COVID19.

Dibawah gubuk beratapkan daun pohon aren dan beralaskan papan mereka tetap serius mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh guru mereka. Selain tempat yang sengat terbatas, mereka juga harus belajar bersama dikarenakan sejumlah siswa tidak memiliki ponsel atau perangkat pintar untuk mengikuti pelajaran.
Kepala sekolah SD/SMP Negeri Satap Batu, Baharuddin mengatakan bahwa anak – anak murid sekolahnya sudah lama belajar ditepi jurang seperti itu semenjak sekolah mereka ditutup sementara akibat Wabah COVID19 (Corona). Mereka terpaksa belajar bersama dilokasi tersebut lantaran beberapa siswa tidak memiliki ponsel/perangkat pintar untuk mengikuti pelajaran.
“Sebagian besar anak-anak ke sini untuk mengerjakan tugas secara kelompok yang telah diberikan oleh guru,” kata Baharuddin, Selasa, (28/7/2020).
“Di lokasi tersebut, anak-anak sudah terbiasa dan tidak takut meski mengerjakan tugas di tepi jurang. Mereka memilih lokasi itu karena titik tersebut terdapat jaringan seluler yang sulit ditemukan di tempat lain. Anak-anak juga sewaktu-waktu belajar mengajar melalui media daring bagi yang memiliki HP android,” tambahnya.
Baharuddin berharap agar wabah COVID-19 ini segera hilang supaya anak-anak kembali melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
“Tentunya kita sama-sama berharap agar kondisi ini kembali normal dan anak-anak bisa belajar seperti biasa,” tuturnya.
Sumber: Detik.com
Comment