BERITA.NEWS, Makassar – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar menyerahkan bantuan ikan kepada Pemprov Sulsel, pada kegiatan Bulan Mutu Karantina Tahun 2020.
Bantuan diserahkan oleh Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar Sitti Chadidjah dan diterima oleh Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah.
Hadir pada kegiatan ini Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Sulsel Liestiaty Nurdin, Pj. Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, anggota Komisi IV DPR RI Azikin Solthan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Sulkaf S. Latief, serta Kepala Pelabuhan Perikanan (PP) Untia Asriadi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak telah mempercayakan kami untuk menyalurkan bantuan untuk masyarakat,” kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) di Rumah Jabatan Gubernur.
Adapun jumlah paket bantuan dalam kegiatan Bulan Mutu Karantina di Sulsel ini sebanyak 1.700 paket bantuan ikan, yang akan didistribusikan ke masyarakat terdampak, masyarakat nelayan, serta tenaga medis di Kota Makassar.
Selain itu, bantuan ikan diberikan ke Kabupaten Bone, Maros dan Bantaeng. Selain bantuan ikan, juga diserahkan sembako sebanyak 666 paket yang merupakan CSR dari pelaku usaha perikanan Sulsel.
“Perlu kami sampaikan bahwa jumlah paket bantuan dalam kegiatan Bulan Mutu Karantina ini sebanyak 1.700 paket ikan yang akan didistribusikan ke masyarakat,” kata Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar, Sitti Chadidjah.
Bantuan ikan tersebut, kata dia hasil tangkapan yang dibeli langsung dari para nelayan yang ada di Pangkep, Sinjai, Poetere, Untia dan Nelayan Pancing di Barru.
“Balai Besar KIPM Makassar senantiasa mendukung kebijakan Pemprov Sulsel dalam memfasilitasi kelancaran produk perikanan. Salah satunya adalah kebijakan direct call (ekspor langsung) dari Sulsel yang telah berhasil memangkas waktu perjalanan ekspor lebih dari 10 hari dan menghemat biaya kontainer,” ungkapnya.
. Andi Khaerul
Comment