BERITA.NEWS, Jeneponto – Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto mencatat ribuan hektar lahan kebun jagung di Kabupaten Jeneponto diserang hama ulat Grayak.
Hama ulat Grayak membuat tanaman jagung para petani menjadi mati. Pasalnya Ulat Grayak tersebut merusak daun tanaman jagung petani hingga menyerang batang jagung.
Dari 35.769 hektar luas lahan yang sudah ditanami jagung oleh para petani, terdapat kurang lebih 1000 hektar luas lahan tanaman jagung yang terserang hama ulat grayak.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Bambang menyampaikan, kejadian tersebut berdasarkan pengaduan para petani dan hasil pantauan dibeberapa kecamatan yang diperoleh Dinas Pertanian.
“Dari hasil pantauan tahun ini, para petani yang tersebar di beberapa Kecamatan mengalami kerugian fatal dengan munculnya serangan hama ulat grayak tersebut. Para petani merasakan penyakit yang sama,” kata Bambang kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).
Beberapa lahan pertanian yang diserang hama tersebut tersebar dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Jeneponto yakni Kecamatan Bontoramba, Bangkala, Turatea, Rumbia, Kelara, Tarowang dan Kecamatan Batang.
Menurutnya, salah satu penyebab terjadinya serangan hama ini kerena pengaruh iklim, yang terkadang hujan turun di musim yang tidak menentu.
Bambang mengatakan, Dinas Pertanian Jeneponto telah melakukan langkah – langkah antisipasi dan pengendalian serta pencegahan serangan ulat Grayak pada tanaman jagung tersebut.
“Diantaranya melakukan penyemprotan racun Insektisida dibeberapa Kecamatan yang dianggap perkembangan ulat grayat ini sangat cepat,” kata dia.
Dalam penanganan pengendalian hama tersebut, Dinas Pertanian Jeneponto justru mengalami kendala yakni kurangnya sarana hand sprayer dan pestisida.
Bambang berharap, kepada Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan dan TPH Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera membantu memfasilitasi alat tersebut.
“Kami sangat mengharapkan kepada Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan dan TPH Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Pertanian RI, untuk dibantu mempasilitasi alat itu,” harap Bambang.
Salah seorang petani desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Muh Rusli mengalami dampak hama ulat Grayak itu. Kata dia, kurang lebih 100 hektar tanaman jagung miliknya diserang hama ulat Grayak.
Dia menjelaskan, jika hama ini dibiarkan akan dipastikan gagal panen tahun ini, serangan ulat grayat ini cukup berbahaya.
Menurutnya, hama penyakit tersebut bermula menyerang tanaman jagung pada umur tiga hari sampai berumur satu minggu.
“Ulat itu mulai menyerang dengan cara memakan daun tanaman jagung. Kemudian lanjut didahannya hingga patah. Saya pak, sudah banyak tanaman jagungku habis daunnya dimakan ulat grayat,” kata dia.
Diapun berharap agar pemerintah segera membantu mengatasi permasalahan ini. “Saya berharap agar hama ini secepatnya ditangani. Barusan ada hama ulat seperti ini, tahun lalu tidak. Bahkan saya sudah dua kali menanam jagung,” harap Rusli.
- Muh Ilham
Comment