BERITA.NEWS, Jeneponto – Memasuki musim penghujan diwilayah Kabupaten Jeneponto, Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) menghimbau masyarakat untuk waspada terkait bencana alam.
Dimana baru baru ini terjadi banjir yang merendam pemukiman warga, angin puting beliung yang menerbangkan atap rumah warga dan sambaran petir yang mengakibatkan korban jiwa.
Kepala BPBD Kabupaten Jeneponto, Anwaruddin menyampaikan pemerintah daerah saat ini tengah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) siaga darurat untuk banjir dan tanah longsor.
“Jadi bupati itu sudah keluarkan SK siaga darurat untuk banjir dan longsor. Kemudian kami BPBD sudah antisipasi, sudah rapat dengan semua stakholder terkait, termasuk Kodim dan Polres. Kami sudah tindaklanjuti membuat Pos siaga darurat,” kata Anwaruddin, Selasa (7/1/2020).
Menurutnya, titik rawan banjir utama adalah daerah pinggiran bantaran sungai di Kabupaten Jeneponto karena hulunya ada di Kabupaten Gowa. ” Sungai Sapanang, Pappalluang Bangkala, apa semua,” kata dia.
Sementara, kondisi curah hujan saat ini di Kabupaten Jeneponto dikatakan masih normal. Hanya saja, lebih mengantisipasi terjadinya banjir dari hulu Kabupaten Gowa.
“Jadi kalau kondisi cuaca berdasarkan BMKG kondisi hujan Jeneponto masih normal, malahan dibawah normal. Hanya kita antisipasi daerah hulu Gowa. Termasuk Tamanroya apa semua. kan itu hulunya itu tamanroya keluarnya sungai dari Bulloe larikesana. Bulloe hulunya kan berada di Taring Gowa sana,” jelasnya.
“Jadi kita antisipasi di Gowa. Jadi kami juga sudah adakan hubungan dengan Gowa, malahan juga Dam Bili Bili Kelara kalau air sudah tinggi antisipasi ke kita,” sambungya.
Selain itu, bencana alam angin kencang juga harus diwaspadai masyarakat. Karena beberapa hari lalu sempat terjadi di Kabupaten Jeneponto yang mengakibatkan rusaknya rumah warga.
“Berdasarkan rekomdasi BMKG itu kita sudah himbau juga masyarakat. Jadi memang angin itu kencang, hanya dia melewati Jeneponto. Jadi angin itu melewati Jeneponto. Itu yang kita antisipasi daerah daerahnya selalu kami himbau. Jadi dua hari sebelum angin kencang itu sudah kita himbau,” ucapnya.
Dikatakan, pihaknya turun langsung ke lokasi yang terkena dampak angin kencang dan mengidentifikasi kerusakan rumah korban.
“Ada beberapa yang kena beberapa rumah kami sudah verifikasi turun ke lapangan, makanya kemarin saya rapat, kita identifikasi apa apa saja kerusakannya, nanti kita lihat apa yang bisa dibantu oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Terkait bencan banjir yang terjadi pada tanggal 22 Januari 2019 lalu tentunya beberapa sungai di Kabupaten Jeneponto mengalami pendangkalan. Namun sampai saat ini pemerintah diduga belum melakukan antisipasi seperti pengerukan sungai, atau perbaikan tanggul yang roboh.
“Pada umumnya semua pak. Kan baru baru terjadi bencana. Semua. Kemudian daerah pembuangan kami itu yang kami bicarakan pak Dandim kemarin, yang daerah Delong itu, itukan sudah pendangkalan semua kan, tinggal lambat keluarnya ke laut,” ujarnya.
- Muh Ilham
Comment