Sungai Dangkal, BPBD Jeneponto Sebut Kewenangan Pompengan

Sungai Tamanroya, Kabupaten Jeneponto. (BERITA.NEWS/Muh Ilham).

BERITA.NEWS, Jeneponto – Pasca Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jeneponto pada 22 Januari 2019 lalu memporak-porandakan pemukiman warga. Puluhan rumah hanyut dan hilang bahkan mengakibatkan korban jiwa.

Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto menghimbau masyarakat tetap waspada bencana alam. Memasuki musim hujan, banjir atau bencana lainnya dapat terjadi kapan saja.

Kepala BPBD Kabupaten Jeneponto Anwaruddin menyebut beberapa sungai diwilayah Kabupaten Jeneponto mengalami pendangkalan pasca banjir bandang yang terjadi Januari 2019 lalu.

“Pada umumnya semua pak. Kan baru baru terjadi bencana,” kata Anwaruddin, Selasa (7/1/2020).

Meski demikian, hingga saat ini pemerintah diduga belum melakukan antisipasi banjir seperti pengerukan sungai dangkal dan perbaikan tanggul.

Masyarakat yang tinggal di daerah bantaran pinggiran sungai kini mulai resah dan waspada. Pasalnya, sungai yang dangkal bisa saja meluap dan mengakibatkan banjir.

Menurut Anwaruddin, PUPR Jeneponto sudah menyampaikan ke Provinsi. Dan Pompengan Je’ne Berang sudah tau. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

“Kaya yang baru baru Januari terjadi kan, di Sapanang tanggulnya mereka rubuh, itu kita sudah sampaikan. Hanya sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari Pompengan. Semua daerah daerah aliran sungai itu kewenangan provinsi utamanya Pompengan,” katanya.

Berdasarkan rekomendasi Badan Metereoligi Klimatologi Geofisika (BMKG) insentitas curah hujan di Kabupaten Jeneponto masih terbilang normal. Meski demikian mengantisipasi hal tak terduga saat cuaca ekstrim, pemerintah kabupaten Jeneponto mengeluarkan Surat Keputusan (SK) siaga darurat untuk banjir dan tanah longsor.

“Kami sudah tindaklanjuti membuat pos siaga darurat. Jadi semua stekholder kita siagakan, kalau terjadi bencana dilaporkan kita ambil tindakan – tindakan antisipasi metigasi. Tapi paling yang kita bisa mitigasi masyarakatnya,” ucapnya.

Selain itu, BPBD juga menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan Kabupaten Gowa untuk mengantisipasi adanya banjir kiriman dari hulu Gowa.

“Kalau hujan cukup tinggi di daerah Gowa, antisipasi untuk siaga. Jadi kita antisipasi di Gowa. Kami juga sudah adakan hubungan dengan Gowa, malahan juga dam Bili-Bili Kelara. Kalau air sudah tinggi antisipasi ke kita,” pungkasnya.

  • Muh Ilham

Comment