BERITA.NEWS, Jakarta – Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dinilai salah sasaran dalam mengelola dana replanting sawit di Indonesia.
Dana replanting sawit senilai Rp47 triliun malah disalah gunakan oleh BPDPKS. Sekitar Rp29 triliun dialokasikan untuk pengembangan biodiesel bersama pertamina. Dan baru 2,3 triliun untuk replanting petani sawit.
Melihat kesalahan tersebut, Anggota komisi IV DPR RI, Suhardi Duka menyayangkan tindakan Dirjen Perkebunan dan BPDPKS. SDK membeberkan, dana itu malah dilarikan ke tempat lain. Harus nya, dana tersebut lebih fokus untuk petani sawit.
“Kondisi tersebut sangat disayangkan, karena sejatinya dana itu ditarik dari potongan harga petani setiap penjualan TBS di pabrik. Artinya dana itu adalah murni milik petani untuk disimpan dan saat sawit petani sudah tua dikembalikan untuk biaya replanting,”ujar anggota fraksi Partai Demokrat saat rapat dengan Dirjen Perkebunan dan BPDPKS, Senin (16/12/2019).
“Tapi ternyata tidak dikembalikan malah dialokasikan untuk kepentingan yang Iain, ini sudah salah sasaran,” tambah politisi Partai Demokrat tersebut.
SDK sangat geram dengan tindakan yang dilakukan oleh dirjen perkebunan dan BPDPKS. Mereka telah melakukan kesalahan dan tidak manusiawi terhadap petani sawit. Dana tersebut harus diperuntukkan bagi para petani sawit, baik itu memberikan beasiswa bagi anak-anak petani.
“Perlakuan BPDPKS terhadap petani sawit sesungguhnyu tidak manusiawi,” tegas SDK.
SDK menjelaskan, harusnya badan ini bisa memikirkan nasib para petani, karena dana itu berasal dari petani.
“Justru badan ini diharapkan bisa mengelola dana replanting itu dikelola dan mendapatkan hasil, serta bisa digunakan untuk beasiswa bagi anak-anak petani sawit, tapi ternyata justru digunakan oleh BUMN untuk kepentingan yang lain,” kata SDK.
SDK melanjutkan, Negara harus mensubsidi petani sawit bukan sebaliknya. Ini sangat tidak bagus, malah petani kecil diambil haknya oleh negara.
“Perkebunan besar swasta tidak berpartisipasi, justru petani kecil yang diambil haknya. Ini sudah salah sasaran,” tegasnya.
“Olehnya itu kami akan menelusuri penggunaan dana petani yang mencapai 47-50 triliun, mengingat harga sawit mulai baik dan kami juga ingin memastikan bahwa dana itu tidak Iagi salah sasaran tapi betuI- betul untuk kepentingan petani sawit sebagai pemiIik dana.
Muhammad Srahlin
Comment