Inilah yang Terjadi bila Tubuh Kurang Oksigen, Bisa Sesak Napas hingga Kehilangan Kesadaran

Inilah yang terjadi pada tubuh bila kekurangan oksigen. (Pathdoc/Shutterstock)

ads

BERITA.NEWS, Jakarta – Sejak resmi ditahan, kondisi komedian Nunung sempat tak terdengar lagi kabarnya. Namun kini, ada informasi yang mengatakan bahwa istri dari July Jan Sambiran itu sempat mengalami depresi dan kekurangan oksigen pada otaknya. Kabar itu didapatkan awak media dari putranya, Bagus Permadi.

Usai menghadiri sidang tuntutan Nunung, Bagus mengatakan bahwa kondisi kesehatan sang ibunda memang kurang baik. Bahkan, Nunung pernah juga menjalani pengobatan di Singapura. Depresi yang dialami Nunung terungkap dari keterangan saksi ahli yang merupakan psikiater RSKO Cibubur, dr. Henry Taruli.

Depresi sendiri sebenarnya bukan hal baru. Kondisi mental tersebut dapat menimbulkan gangguan fisik hingga merenggut nyawa penderitanya. Lalu, bagaimana dengan masalah kekurangan oksigen pada otak? Apakah depresi bisa memicu kondisi itu, atau keduanya merupakan hal yang sama sekali tidak berkaitan?

Penyebab otak kekurangan oksigen seperti yang dialami Nunung

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD dari KlikDokter menerangkan bahwa kondisi kekurangan oksigen itu bersifat luas sekali. Penyebabnya pun ada banyak. Pada kasus Nunung, misalnya. Bisa saja kondisi kekurangan oksigen itu berasal dari riwayat penyakit yang pernah dideritanya.

“Jika sebelumnya Nunung pernah ada penyakit kronis, seperti sakit jantung, itu juga bisa memicu kurangnya asupan oksigen pada otak. Begitu pula dengan masalah paru. Jika penderitanya memang punya riwayat bronkitis, hal demikian bisa terjadi,” tutur dr. Alvin.

Ketika jantung bermasalah, kinerjanya dalam memompa darah juga tidak akan maksimal. Darah merah membawa suplai oksigen. Apabila pendistribusiannya mendapat hambatan, otomatis banyak bagian tubuh yang tidak mendapatkan asupan oksigen cukup, termasuk otak.

Menambahkan apa yang telah disampaikan, dr. Muhammad Iqbal Ramadhan dari KlikDokter menyampaikan, kondisi itu juga kerap dialami oleh orang yang pernah memakai narkoba.

“Ketika orang yang dulunya sering pakai narkoba, lalu berhenti, itu juga bisa menyebabkan gejala seperti itu. Seakan-akan otaknya kekurangan oksigen,” kata dr Iqbal.

Pusing dan leher sering tegang juga sempat disebutkan oleh anak Nunung. Dua kondisi itu juga bisa dipicu oleh perasaan stres. Stres berat yang berkepanjangan bukan sekadar menyebabkan masalah pada psikologis, tetapi efeknya juga bisa sampai dirasakan oleh fisik Anda.

Efek yang ditimbulkan pada tubuh saat otak kekurangan oksigen

Ketika seseorang mengalami kekurangan oksigen, dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter mengatakan, ada sejumlah gejala fisik yang dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu:

– Badan mudah lelah dan selalu lemas

– Mudah mengantuk sekalipun tidurnya cukup

– Susah konsentrasi dan agak linglung• Pusing

Pada kondisi yang cukup parah, kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan:

– Wajah pucat kebiruan

– Pusing atau sakit kepala yang cukup hebat

– Sesak napas

– Hingga kehilangan kesadaran

Menurut dr. Theresia, depresi dan kekurangan oksigen di otak memiliki hubungan yang tidak langsung.

“Seorang yang depresi biasanya akan mengalami gangguan tidur dan gangguan makan. Nah, karena sulit tidur itulah, keesokan harinya penderitanya akan mengalami sakit kepala,” tuturnya.

“Sementara, gangguan makan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi. Alhasil, anemia atau kekurangan sel darah merah pun terjadi,” kata dr. Theresia.

Kalau anemia sudah terjadi, maka perjalanan darah untuk membawa pasokan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak, juga akan terganggu. Ujung-ujungnya, gejala fisik di atas pun dialami. Semuanya dapat bertambah parah apabila orang tersebut juga memiliki masalah tekanan darah rendah.

Tubuh kekurangan oksigen seperti yang dialami Nunung dapat disebabkan oleh banyak hal. Jika itu terjadi, tubuh akan lemas dan sering pusing. Pada kasus yang cukup parah, penderita bisa mengalami sesak napas, kulit pucat, hingga hilang kesadaran. Agar kesadaran tetap terjaga dan kondisi membaik, penderita harus mendapatkan penanganan dari dokter.

. HNS/RH/KlikDokter

Comment