Sidang Paripurna Pengesahan Tatib DPD RI Ricuh, Begini Situasinya

Sidang Paripurna Pengesahan Tatib DPD RI diwarnai aksi dorong-dorongan. (detikcom)

BERITA.NEWS, Jakarta – Pengesahan tata tertib DPD dalam sidang paripurna DPD RI sempat ricuh. Bahkan kericuhan wakil rakyat itu diwarnai aksi dorong-dorongan.

Sidang yang digelar di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2019), itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPD Ahmad Muqowam. Ricuh diawali dengan hujan interupsi yang dilakukan para senator. Interupsi terkait agenda pengesahan tatib pun langsung dilontarkan salah satu senator.

Tak diindahkan, sidang terus dilanjutkan dengan Ketua Badan Kehormatan Mervin Sadipun Komber melaporkan laporan terkait rancangan tatib. Hujan interupsi pun langsung mewarnai ruangan sidang. Tiap anggota DPD langsung berteriak dengan menyalakan mikrofon di meja masing-masing.

Seperti dikutip dari detikcom, situasi rapat makin tak terkontrol karena tiap anggota DPD berbicara sehingga suasana menjadi kisruh. Interupsi salah satunya datang dari senator asal Sulteng, Nurmawati Dewi Bantilan.

Seiring dengan pembacaan laporan dari Mervin, Nurmawati terus-menerus menyampaikan interupsinya dan mengatakan agenda pengesahan tatib tidak sah. Dia mempertanyakan soal waktu pelaksanaan pembahasan tatib.

“Ini tidak sesuai prosedur. Tanggal berapa panmusnya. Ini melanggar. Ini tidak benar. Rapat tidak sah. Ini melanggar UU. Ini melanggar MD3,” kata Nurmawati.

“Panmus kapan. Coba dijelaskan panmus kapan. Ini semena-mena,” imbuhnya.

Namun interupsi dari Nurmawati tetap tak diindahkan. Mervin tetap terus melanjutkan laporan. Hal itu membuat Nurmawati mendatangi meja pimpinan karena mik dimatikan.

“Nanti dijelaskan,” kata Muqowam.

“Terus, terus, Pak Muqowam, lanjut,” timpal salah satu senator.

Interupsi kemudian datang dari senator asal Sulawesi Barat, M Asri Anas. Asri sempat meminta pimpinan untuk menjelaskan perihal agenda dengan nada tinggi. Hal itu membuat situasi makin panas.

Asri bahkan terlibat bersitegang dengan senator Sulawesi Utara, Benny Ramdhani. Benny terlihat mendorong Asri sehingga keduanya harus dipisahkan oleh para senator lainnya.

“Sudah, sudah, Pak Benny,” kata seorang senator yang memisahkannya.

Kericuhan tak hanya sampai di situ. Benny juga terlibat adu mulut dengan senator asal NTT, Syafrudin Atasoge yang memotong interupsinya. Benny bahkan sampai melepas jasnya.

Interupsi kemudian datang dari senator asal Riau, Instiawati Ayus. Instiawati mempertanyakan kenapa sidang sudah membahas soal pengesahan tatib, padahal belum ada pembahasan. Dia pun mempertanyakan kapan panmus dilakukan.

“Ini yang jadi pertanyaan yang mau disampaikan laporan apa pengesahan. Kalau pengesahan ada prosedurnya. Kalau clear saya yang pertama tandatangan,” kata Instiawati yang juga sempat beradu mulut dengan salah satu senator.

Ahmad Muqowam sempat memberi penjelasan, namun para senator masih mempertanyakan. Hingga Muqowam mengetok palu soal laporan Ketua BK pun hujan interupsi masih terjadi. (det)

Comment