BERITA.NEWS, Makassar – Nama Bendahara DPW Partai NasDem Sulsel, Ferry Tanriady disebut oleh Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Sulsel, Jumras, pada sidang pansus Hak Angket DPRD Sulsel, Selasa (9/7/2019).
Berdasar kesaksian Jumras, Ferry Tanriady bersama pengusaha lainnya bernama Anggu Sucipto, disebut bertandang menemui Mantan Kepala Dinas Bina Marga itu untuk meminta paket proyek.
Kehadiran dua pengusaha itu, karena diarahkan oleh Andi Sumardi Sulaiman karena disebut telah membantu Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman di Pilkada 2018 dana kampanye 10 Miliar. Sumardi sendiri adalah saudara dari Wagub Andi Sulaiman.
“Jadi pada saat itu, pak Sumardi beritahu saya. Bahwa Pak Jumras, kasi saja pekerjaan ini. Karena beliau ini berdua (Anggu dan Ferry) sudah membantu pak gubernur dalam pilkada kemarin,” ucap Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Sulsel Jumras dalam kesaksiannya.
Ferry sendiri hinggat saat ini diketahui menjabat Bendahara NasDem Sulsel. Saat pendaftaran bakal calon legislatif di kantor KPU Sulsel 2018 lalu, pria berkulit putih tersebut masih terlihat mendampingi Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse.
Penulusuran BERITA.NEWS, Ferry yang disebut sebagai kontraktor memiliki sejumlah perusahaan salah satunya adalah PT. Karya Pare Sejahtera. Dalam perusahaan ini, dia tercatat sebagai Direktur.
Dalam laporan SRL Institut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini, disebutkan bahwa dugaan korupsi proyek peningkatan jalan beton ruas Siddo-Ceppagae, di Kabupaten Barru, dikerjakan oleh PT Karya Pare Sejahtera yang dipimpn Ferry.
Pada laman resmi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia atau Gapensi Provinsi Sulsel, nama Ferry Tandiary tercatat sebagai Sekretaris Umum periode 2014-2019.
Baik Anggu Sucipto dan Ferry Tanriady, disebut Jumras telah memfitnah dirinya dengan menuding meminta fee proyek sehingga berujung pencopotan dari posisi Kabiro Pembangunan Setda Sulsel.
Padahal kata Jumras, justru Anggu dan Ferry yang ingin memberi “uang pelicin” dan dimediasi oleh Sumardi agar perusahaan kedua orang yang diklaim Timses Prof Andalan itu mendapat paket proyek tanpa melalui proses lelang.
“Saya bilang silahkan pak, lelang ini terbuka silahkan Ikuti proses itu. (Sumardi) iya bantu dia, ini saya titipkan kamu uang Rp. 200 juta. Saya tolak itu uang pak, saya tolak itu uang dikasi 200 juta,” ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, kami masih berupaya untuk mendapat konfirmasi dari Ferry Tandiary dan Anggu Sucipto terkait namanya yang disebut meminta proyek kepada Jumras namun nomor telfon keduanya berada di luar jangkauan.
Pihak DPW NasDem Sulsel juga belum menjawab pesan singkat yang dilayangkan BERITA.NEWS, ihwal posisi Ferry Tandiary dalam struktur partai besutan Surya Paloh tersebut yang pada Pilgub Sulsel berada di luar koalisi Prof Andalan.
Andi Khaerul
Comment