BERITA.NEWS, Makassar – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Makassar, Supardji mengatakan sejak pelaksanaan proyek bendungan Karalloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kendalanya cuaca ekstrim sehingga tingkat kesulitan pada pekerjaan.
Kendala seperti itu, kata Supardji menjadi bahan monitoring dan evaluasi saat rapat bersama.
“Pasti dalam rapat ada masukan-masukan dari semua pihak dalam hambatan pelaksanaan proyek itu,”ujar Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Makassar, Supardji saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2019).
Pembangunan bendungan dilakukan oleh PT. Nindya Karya (Persero) sejak tahun 2013 hingga 2017. Bendungan Karalloe dibangun dengan anggaran Rp 518 miliar di atas lahan seluas 215 hektar.
Diperkirakan bendungan ini akan mengaliri areal persawahan sekitar 10 ribu hektar, penyediaan air baku 440 liter/detik dan pembangkit listrik tenaga air sekitar 4,5 Megawatt.
Dalam paket dua pekerjaan, kata Supardji, sejauh ini pelaksanaannya semua teruji dengan bantuan pengawasan oleh TP4D Kejati Sulawesi Selatan.
“InsaAllah Paket 1 berahir kontrak tahun 2019 ( progres per akhir juni 2019 =80.68 %, ). Sedangkan paket 2. Berahir kontrak tahun 2021 ( progres per akhir juni 2019 = 40,5%) (ON Scedule),”jelasnya.
Comment