BERITA.NEWS, Bantaeng – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantaeng melakukan peremajaan pohon. Terdapat sekitar 300 titik pohon yang merusak di Kabupaten Bantaeng diganti dengan pohon Tabebuya.
“Kita peremajaan pohon,” kata Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan DLH Bantaeng, Indra kepada Berita.news saat dihubungi, Selasa (2/7/2019).
“Semua pohon yang merusak pelestarian diganti dengan pohon Tabebuya. Kita sudah kaji, ada sekitar 300 lebih titik pohon yang bakal diganti,” lanjutnya.
Pohon yang berasal dari Brazil ini, diharapkan mampu menambah citra keindahan Kabupaten Bantaeng. Sebab saat mekar Tabebuya mirip dengan pohon Sakura di Jepang.
“Perkiraan tahun depan mekar. Daunnya kita ambil tiga jenis warna yaitu merah jambu, ungu dan kuning,” sebutnya.
Dia menyebut ketiga warna pohon tersebut bakal menghiasi Pantai Seruni.
Rencananya peremajaan pohon dari trembesi ke tabebuya, bakal digarap secara bertahap.
Saat ini, kata Indra, sementara dikerja pada 100 titik terlebih dahulu.
“Kita lihat kondisinya, kedepan kita bakal tambah mungkin 150 sampai 200 titik yang merusak pedestarian,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebut alasan memilih spesies tanaman besar yang sering disebut pohon terompet ini. Baginya berbagai kajian telah dilakukan DLH hingga menetapkan pohon tersebut menghiasi daerah yang berjuluk Butta Toa ini. Dari segi estetika, ramah lingkungan dan perawatan.
Pasalnya pohon ini memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, di saat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras pohon tersebut.
“Tabebuya peneduh, indah saat berbunga dampak estetisnya bagus, perawatan juga tidak susah. Dan tentunya tidak merusak,” jelasnya.
Hanya saja tidak semua pohon trembesi diganti dengan tabebuya.
- Fitriani Aulia Rizka
Comment