Wakil Sekretaris Komisi Kesehatan dan Olahraga DPD KNPI Makassar, Eko Wahyudi.
BERITA.NEWS, Makassar – Jelang laga Final Piala Indonesia Leg 2, antara PSM Makassar vs Persija Jakarta, di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, pada Selasa (6/8/2019), menyita perhatian banyak pihak.
Laga yang seyogyanya berlangsung pada 28 Juli lalu, tertunda atas permintaan PSSI yang menilai suasana tidak kondusif dan perihal keamanan.
Wakil Sekretaris Komisi Kesehatan dan Olahraga DPD KNPI Makassar, Eko Wahyudi, berpandangan, meski sempat tertunda, PSM Makassar diharapkan lebih bergairah untuk menjalani laga besok.
Sebab, kata Eko, laga besok adalah momentum buat PSM Makassar untuk merengkuh gelar juara, setelah terakhir mencicipi juara resmi di kancang sepak bola nasional, pada tahun 2000 lalu.
“Pelatih dan pemain tuan rumah harus cerdas melihat sutuasi dan kondisi dalam lapangan nantinya, terkhusus yang perlu diwaspadai adalah provokasi dari tim lawan, karena dapat berakibat fatal pada permainan Pasukan Ramang,” kata Alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM tersebut.
“PSM dalam bermain nanti PSM Makassar wajib bermain dengan mental dan semangat juang yang tidak akan kendor sedikitpun sampai akhir, seperti jargon kita orang Bugis-Makassar yaitu Siri’ Na Pacce’,” tegasnya.
Ia pun berharap, pertandingan dapat berjalan dengan jujur dan adil (fair). Terkhusus, katanya, pada pengadi pertandingan yang diminta bertugas dengan sebagaimana mestinya.
“Supaya asumsi publik bahwa ada skenario oknum-oknum tertentu untuk memenangkan Persija, itu bisa dimentahkan oleh wasit. Ini tugas berat untuk wasit dan federasi,” papar Eko yang juga merupakan Pengurus AMPI Sulsel tersebut.
“Mari kita doakan bersama semoga pemain dan pelatih diberi kemudahan dalam pertandingan sehingga tim kebanggaan kita menjadi Juara pada pertandingan nanti. Amin,” tutup Eko, salah satu penggagas Komunitas “#Ana’MudaBisaApa…!
Sementara itu, salah satu suporter PSM Makassar, Anmar, mengomentari perihal keamanan yang berlapis buat tim Persija Jakarta. Padahal, menurutnya, Makassar bukanlah kota yang mesti ditakuti.
“Info yang kami dapat, tim Persija dan suporternya mendapatkan keamanan yang sangat-sangat ketat. Seakan kita ini orang Makassar perusuh dan pembuat onar. Baru kali ini ada tim di Makassar yang disambut bak Presiden,” sesalnya.
Srahlin Rifaid
Comment