Fit and Proper Test Calon Ketua DPD II Golkar Bukan Syarat Mutlak

Ketua DPD 1 Golkar Sulsel Taufan Pawe (Dok)

ads

BERITA.NEWS, Makassar – Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis DPD I Golkar Sulsel Herman Heizer tegaskan, jika uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon ketua DPD II merupakan metode pengenalan calon mengetahui visi misi masing-masing kader.

Meski begitu, Herman mengaku hal itu bukanlah syarat mutlak atau aturan organiasi Partai Golkar. Hanya saja, di bawah kepemimpinan Taufan Pawe hadirkan paradigma baru, menginginkan ketua DPD II kedepannya memiliki jiwa militansi membersarkan Golkar.

Para calon Ketua DPD II Golkar itu diharuskan mampu memenangkan setiap event politik. Salah satunya mengantarkan Ketua Umum DPP Airlangga Hartarto menjadi presiden pada Pilpres 2024.

“Di dalam setiap uji kelayakan, Pak Ketua (Taufan Pawe) selalu sampaikan kepada calon, ini bukan syarat mutlak menjadi Ketua DPD II. Ini hanya sebuah inovasi yang kita lakukan untuk memastikan calon tersebut mampu memenangkan Partai Golkar pada semua ajang Pemilu. Terkhusus mengantarkan ketum (Arlangga) memenangkan Pilpres di 2024,” jelasnya.

Direktur Lembaga Survei Celebes Research Center (CRC) ini mengungkapkan, uji kelayakan ini selalu disosialiasikan kepada calon jika hal ini bukan syarat mutlak musda DPP II. Bahkan, para calon diberi kesempatan jika uji kelayakan tersebut memberatkan dan tidak ingin dilanjutkan.

“Justru mereka mengapresasi. Karena dilakukan secara profesional. Kita berikan puluhan pertanyaan untuk mengetahui kualitas dan kapasitas calon-calon ketua. Melihat tantangan kedepan, Golkar saat ini butuh leadership yang kuat,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Bidang Komunikasi Golkar Sulsel Zulham Arief membantah tudingan uji kelayakan calon ketua DPD II terjadi praktek transaksional. Justru, lanjutnya, Taufan Pawe pada setiap kesempatan mengharamkan adanya bayar-bayaran untuk menduduki jabatan tertentu.

“Justru Pak Ketua (TP) di awal kepengurusannya langsung konsen untuk menghilangkan itu (transaksional). Karena banyak kader mengeluh karena adanya bayar-bayaran. Hal ini berdampak dengan penurunan suara Golkar di Sulsel,” jelasnya.

Sekretaris AMPG Sulsel ini juga menegaskan, jika seluruh kader Golkar telah membulatkan tekadnya untuk mendorong Ketua Umum DPP Airlangga Hartarto menjadi calon presiden 2024. Hal ini merupakan perintah langsung Taufan Pawe dalam setiap konsolidasi atau musda di DPD II di Sulsel.

“Pak TP di setiap kunjungan ke daerah mewajibkan kader bekerja keras mensosialisasikan Pak Airlangga untuk menjadikan Presiden. Dan itu sudah berjalan. Semua alat peraga di setiap musda, selalu ada tulisan Airlangga Presidenku. Bahkan Pak TP selalu memimpin yel-yel di setiap konsolidasi dan musda yang menegaskan Airlangga Presidenku,” pungkasnya.

  • Andi Khaerul

Comment