Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Albaruddin Andi Picunang
BERITA.NEWS, Belopa – Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, tahun ini mencanangkan gerakan tanam sayur serentak di 207 desa dan 20 kelurahan yang ada di Kabupaten Luwu.
Kegiatan ini jadwalkan dimulai secara serentak pada 13 Februari mendatang bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Belopa sebagai ibu kota Kabupaten Luwu yang ke-14.
Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Albaruddin Andi Picunang, menyebutkan kegiatan ini akan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
“Gerakan tanam sayur serentak pada 13 Februari bertepatan dengan Hari Jadi Kota Belopa yang ke-14. Kegiatan ini dicanangkan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan,” ujarnya.
“Dijadwalkan penanaman bibit pada 13 februari mendatang akan dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan akan dipusatkan di Desa Senga Selatan, dengan luas lahan hampir satu hektar,” tambahnya.
Dalam pencanangan ini nantinya, akan dilakukan penanaman sayur secara serentak oleh masyarakat di 227 desa dan kelurahan dengan melibatkan 22 BPP di 22 kecamatan di Kabupaten Luwu.
“Gubernur Sulsel bersama Bupati Luwu, Tim Penggerak PKK akan menandai penanaman serentak. Ini juga akan dipantau melalui video conference dengan 22 BPP, jadi kegiatannya serentak,” ujarnya.
Bibit yang akan ditanam pada gerakan taman sayur serentak ini disiapkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan yakni berupa bibit sayuran, terong, cabe, tomat, kangkung, bayam.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Hj. Hayarna Hakim, kepada KORAN SINDO, menambahkan gerakan tanam sayur sengaja dia libatkan pemerintah desa untuk menyukseskan program ini.
“Pemerintah desalah yang bersentuhan langsung dengan warga. Sengaja kita libatkan agar program ini kedepan bisa berjalan maksimal dan itu dimulai di pekarangan kantor desa atau lahan tidur yang ada di desa,” ujarnya.
Tujuannya tidak lain kata isteri Bupati Luwu ini adalah untuk memanfaatkan lahan tidur. “Saya melihat banyak lahan tidur di desa saat ini. Olehnya itu kita ingin mendorong agar setiap hektar tanah di Luwu tidak boleh menjadi lahan tidur, pekarangan sekalipun harus bermanfaat minimal untuk tanaman jenis sayuran atau tanaman obat keluarga,” katanya.
Lanjut Hayarna Hakim, Luwu pernah sukses dengan program Toga atau Tanaman Obat Keluarga. Setiap desa wajib memiliki minimal satu Toga. Bahkan rumah warga yang memiliki pekarangan luas harus dimanfaatkan sebagai lahan Toga.
“Kesulitannya saat ini adalah bibit. Olehnya itu, kami menggandeng Dinas Pertanian, mereka punya bibit dan kita dorong bibit ini sampai ke warga agar bisa memanfaatkan lahan mereka meski pekarangan rumah sekalipun,” kuncinya.
M Asri


Comment