Petani di Bantaeng Gagal Panen, ini Langkah yang Ditempuh Dinas Pertanian


BERITA.NEWS, Bantaeng – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat masyarakat di kabupaten Bantaeng mengeluhkan ketersediaan air yang kurang memadai.

Hal tersebut sangat dirasakan oleh para petani yang mulai kesusahan air dalam mengaliri  persawaham mereka  yang terancam gagal panen.

Menurut salah seorang penyuluh pertanian dinas pertanian dan perkebunan kabupaten Bantaeng, Andi Kaimal Ahmad kalau permasalahan kekeringan ini adalah masalah Global dan hampir seluruh belahan dunia ini merasakan hal tersebut.

“Ini adalah permasalahn global dan hampir seluruh dunia merasakan hal tersebut” ucapnya, senin/17/12/2019).

Menururnya disisi lain dari belahan dunia ini ada yang mengalami banjir karena hujan yang deras dan terus menerus tapi disisi yang lainnya ada yang merasakan musim kemarau seperti yang dialami kabupaten Bantaeng saat ini.

“Musim kering yang berkepamjangan yang dialami oleh kabupaten Bantaeng ini memang membuat kami harus mengambil langkah cepat dalan mencari solusi agar petani tidak gagal panen” tuturnya.

Dia menambahkan kalau saat ini langkah yang harus ditempuh itu mulai dengan mendata titik sumber air yang ada termasuk embung yang telah dibuat oleh dinas petanian.

“Kami mulai mendata beberapa titik sumber air yang ada di kabupaten ini termasuk dengan embung yang telah dibuat selama ini,” jelasnya.

Hal tersebut dilakukan menurut Andi Kaimal untuk memastikan apakah ketersediaan air kita masih memadai atau tidak jika musim kemarau ini berlanjut sampai tahun depan.

Selain itu lanjutnya untuk membantu para petani pihaknya telah menyusun dan memperaiapkan daftar Calon petani calon lahan (CPCL) permintaan Bibit padi untuk para petani agar proses penyaluran bibit ini bisa dilakukan lebih awal sebelum masuk musim tanam. dan ini dilakukan lebih cepat dari biasanya.

“Ini dilakukan agar nantinya jika musim hujan tiba masyarakat petani bisa cepat melakukan penanaman tanpa harus menunggu ketersediaan bibit lagi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Konten Kreator Desa Dilatih Bikin Video, Angkat Potensi Lonjoboko dan Belabori

Bukan hanya sampai disitu saja pihak dinas pertanian dan perkebilunan kabupaten Bantaeng juga berencana akan melakukan pengadaan mesin penghisap air dan sumur bor agar pengairan di persawahan bisa berjalan optimal.

Dirinya juga menyampaikan kalau sebenarnya yang perlu dilakukan itu adalah menajemen dalam pengelolaan air

“Di sini kita dituntut untuk bisa mengelola air yang ada di kabupaten ini dengan baik,” ucapnya.

Bagaimana tidak ungkapnya lagi, air yang ada di beberapa sungai besar di Bantaeng itu selama musim kemarau ini terus saja mengalir dari hulu hingga laut, terbuang begitu saja.

“Ini berarti ketersediaan air itu selalu ada, Disinilah kita dituntut bagaimana cara kita untuk bisa mengelola air tersebut secara profesional agar bisa mengaliri persawahan secaran optimal” jelasnya.

Sementara itu kepala Bidang (Kabid) tanaman pangan kabupaten Bantaeng, Ummu Kalsum, SP. MP mengatakan kalau ketersediaan benih padi dan jagung untuk tahun 2020 dianggap cukup.
Karena menurutnya selain ada  bantuan benih dari pusat dan propinsi, benih juga diproduksi oleh UPTD tanaman pangan Bantaeng untuk memenuhi kebutuhan  petani.

Terkait dengan musim kemarau yang melanda kabupaten Bantaeng saat ini kepala seksi Lahan dan Irigasi dinas Pertanian dan pekebeunan kabupaten Bantaeng, Junusi, SP,MSI menyampaikan kalau pihaknya akan mencari sumber  air yang  bisa dipompa untuk dialirkan ke lahan sawah yang kekeringam

“Salah satu langkah adalah memperbanyak pembuatan sumur tanah dangkal dan tanah dalam dalam di lahan sawah yang potensial kekeringan” jelasnya.

Selain itu juga akan membantu petani untuk masuk program asuransi pertanian  serta menggunakan varietas yang tahan terhadap kekringan.

Sahar

Comment