Lagi, Bantuan Sapi Program Unggulan P22 Bupati Mati, Dianggap Kurang Sehat

Sapi Bantuan Meninggal milik kelompok ternak ''Balang Taesa". (BERITA.NEWS/Sahabuddin Jaya).

Sapi Bantuan Meninggal milik kelompok ternak ''Balang Taesa". (BERITA.NEWS/Sahabuddin Jaya).

BERITA.NEWS, Takalar – Program unggulan P22 bantuan sapi pasangan Bupati Takalar terpilih periode 2017-2018 H Syamsari Kitta – H Achmad Daeng Se’re diduga terindikasi kurang sehat dan berujung mati.

Sapi bantuan tersebut dari kelompok ternak ‘Balang Taesa’ Kelurahan Bulukunyi, Kecamatan Polongbangkeng Selatan (Polsel) Kabupaten Takalar.

Masyarakat sempat digegerkan temuan sapi mati tersebut berada di Lingkungan Makammu, pada Senin (2/12) malam tadi.

Pemilik sapi Rajamuddin Daeng Sese (45) mengakui bahwa sapi ternaknya yang mati merupakan bantuan kelompok ternak ”Balang Taesa” yang disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Takalar, Tahun Anggaran 2019.

Bahkan Daeng Sese sapaan akrab warga Takalar mengaku bahwa bantuan yang diterima memang dalam kondisi kurang sehat.

“Dari awal diserahkannya itu sapi memang kondisinya kurang sehat, sampai sekitar sebulan sapi tersebut juga masih belum sehat total, alias loyo sampai berujung mati,” tutur Daeng Sese menjelaskan.

Kurang sehatnya bantuan sapi yang terima Daeng Sese, juga dibenarkan Ketua kelompok ternak ‘Balang Taesa’ Supriadi Daeng Namba. Dia juga menyebut beberapa bantuan sapi yang diterima anggotanya memang dalam keadaan kurang sehat.

Baca Juga :  Gubernur Akan Serahkan SK Pengaktifan Guru Rasnal dan Muis di Pelantikan PPPK

“Kami sangat menyayangkan bantuan pemerintah untuk kelompok ternak kami yang berujung kematian salah satu sapi. Tentunya, kami berharap kepada pemerintah adanya asuransi penggantian ternak terkait hal ini,” kata Supriadi kepada BERITA.NEWS, Selasa (3/12/2019).

Lebih jelas, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Takalar Muh Hasbi yang dikonfirmasi soal bantuan sapi tersebut yang diduga terindikasi kurang sehat hingga berujung mati menjelaskan bahwa bantuan sapi tersebut, sebelum diserahkan sudah dilakukan pemeriksaan yang ketat.

Bahkan, kata dia, Sapi tersebut sudah diasuransikan dan sementara proses untuk digantikan.

“Semua sapi yang diserahkan itu melalui pemeriksaan kesehatan yang sangat ketat oleh petugas kesehatan hewan peternakan. Kadang-kadang faktor perlakuan peternak ke hewan yang kurang maksimal sehingga imunnya menurun,” jelas Kadis Pertanian dan Peternakan Takalar.

“Dan sapi tersebut sudah di asuransikan, klaimnya sudah diproses ke pihak Jasindo Asuransi untuk digantikan,” tutup Muh Hasbi.

  • Sahabuddin Jaya

Comment