Ditandai Pemukulan Gong Bupati Bulukumba Canangkan Sembilan Desa Organik

Pemukulan gong oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali. (BERITA.NEWS/IL).

Pemukulan gong oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali. (BERITA.NEWS/IL).

BERITA.NEWS, Bulukumba – Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali menetapkan dan mencanangkan Sembilan Desa sebagai Desa Organik bertempat di Desa Salassae, yang ditandai dengan pemukulan gong dan pembagian Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Desa Organik.

Kesembilan Desa Organik tersebut yang terdiri dari Desa Salassae, Lonrong, Bontonyeleng, Tamaona, Bajiminasa, Tugondeng, Buhung Bundang, Bontobiraeng dan Kambuno.

Bupati Bulukumba mengatakan bahwa pencanangan Desa Organik ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Sektor pertanian masih menjadi menyumbang terbesar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba sekitar 40 persen.

Olehnya itu. Dia meminta segala upaya harus dilakukan agar produktifitas pertanian harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya melalui pertanian organik.

“Saya berharap setelah pencanangan, Dinas terkait melanjutkan dengan upaya pembinaan dan pendampingan terhadap para petani. Jangan justru ditinggalkan setelah pencanangan ini,” tukasnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Ir Harun mengungkapkan bahwa Desa Organik yang ditandai dengan penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produksi pertanian dan menghemat biaya produksi. Pupuk organik dinilainya dapat mengembalikan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.

Dia juga menjelaskan bahwa nilai subsidi pupuk kimia yang masuk di Bulukumba sekitar 90 miliar rupiah pertahunnya, sehingga jika nantinya pupuk kimia ini dicabut subsidinya maka para petani akan kewalahan mengelola lahan pertaniannya.

“Olehnya itu ke depan, kita akan menggalakkan pembuatan pupuk organik, dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada petani dengan bahan lokal yang ada,” bebernya.

Sebenarnya, sambung Harun, sebanyak 40 persen para petani Bulukumba sudah menggunakan pupuk organik, namun tidak terkonsentrasi pada suatu tempat sehingga pihaknya kesulitan mendeteksi dimana saja penggunaan pupuk organik itu dilakukan.

“Dengan pencanangan Desa Organik ini, ke depan kita akan dengan mudah menunjukkan dimana saja kita bisa memperoleh pupuk organik dan hasil pertanian organik,” pintanya.

Pada kesempatan tersebut hadir pula anggota DPRD Bulukumba Ahmad Saiful melakukan dialog dengan para petani, terkait permasalahan yang dihadapi. Dalam hal inipun para petani meminta ada perbaikan tanggul yang rusak, permintaan fasilitasi pengemasan produk home industri hasil pertanian, serta permintaan sumur bor untuk menyirami lahan perkebunan kelompok tani.

  • IL

Comment