BERITA.NEWS, Selayar — Perburuan waktu terjadi di perairan Pulau Tetera, Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Seorang nelayan bernama Misihaji (50) dilaporkan hilang setelah pergi memanah ikan, namun ditemukan dalam kondisi telah tak bernyawa dan kakinya tersangkut di karang, Kamis (23/10/2025) malam.
Kapolsek Pasimarannu, Iptu Hasan, turun langsung memimpin pencarian setelah keluarga korban panik karena sang nelayan tak kunjung pulang sejak berangkat melaut pagi pukul 09.00 WITA.
“Sore hari, sekira pukul 18.00 WITA, keluarga dan warga mulai mencari dan menemukan sampan korban hanyut sekitar 100 meter dari bibir pantai Majapahit,” ujar Iptu Hasan.
Gerak cepat polisi dan warga pun membuahkan hasil. Pukul 21.15 WITA, tubuh Misihaji akhirnya ditemukan mengambang di laut dengan kondisi yang mengundang pilu.
Jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Lamantu. Berdasarkan keterangan keluarga, korban memiliki riwayat epilepsi yang diduga kambuh saat ia sedang memanah ikan.
Keluarga Misihaji, termasuk istri dan tiga anaknya, ikhlas menerima kejadian ini dan menolak dilakukan autopsi karena meyakini kematian korban murni disebabkan penyakit yang dideritanya.
Kapolsek Pasimarannu bersama personel Polsek juga hadir mengantar kepergian almarhum ke tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Desa Bonerate, Jumat (24/10/2025).
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Didid Imawan, memberikan apresiasi atas respons cepat personel Polsek Pasimarannu yang terjun bersama warga dalam proses pencarian.
“Respons cepat seperti ini bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat,” tegas Kapolres.
Ia juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban.
“Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi kekuatan serta kesabaran.”
Sebagai langkah pencegahan, Kapolres mengingatkan para nelayan agar tidak melaut seorang diri, terutama jika memiliki riwayat kesehatan tertentu.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami akan terus bersinergi dengan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat di laut,” pungkasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa laut selalu menyimpan risiko. Warga nelayan diimbau tetap waspada, agar tragedi serupa tak lagi terulang.


Comment