BERITA.NEWS, Parepare – Pesatnya kemajuan teknologi informasi menjadi peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk secara digital. Namun, masih banyak pelaku UMKM, khususnya yang dikelola oleh perempuan, belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 64,5 persen dari 65,5 juta UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, dengan jumlah perempuan wirausaha mencapai sekitar 37 juta orang. Fenomena serupa juga terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan UMKM Kota Parepare, Basuki Busrah, mengungkapkan bahwa dari 23.000 pelaku UMKM yang terdata, sekitar 64 persen dikelola oleh perempuan.
“Kami memiliki 23.000 pelaku UMKM yang terdata. Dari jumlah itu, 64 persen merupakan pelaku UMKM yang dikelola oleh perempuan,” ungkap Basuki, Kamis (23/10/2025).
Namun, saat ditanyakan mengenai jumlah pelaku UMKM perempuan yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produk, Basuki mengaku belum memiliki data tersebut.
“Tidak ada datanya (pelaku UMKM perempuan yang menggunakan teknologi informasi),” singkatnya.
Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi digital bagi pelaku UMKM, terutama perempuan.
Melalui pelatihan dan pendampingan, para pelaku usaha diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang dapat membuka akses pasar lebih luas, bahkan hingga ke tingkat internasional.
Penguatan kapasitas digital dinilai penting agar pelaku UMKM di Parepare tidak tertinggal dalam arus transformasi ekonomi digital yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Comment