BERITA.NEWS, Bulukumba — Kasus penemuan mayat pria berinisial S (41) yang menggemparkan warga Desa Bontomatenne, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, pada 22 September 2025 lalu, kini memasuki babak baru yang penuh teka-teki dan drama asmara.
Dibalik tubuh tak bernyawa yang ditemukan di teras rumah warga dengan celana loreng mirip seragam TNI dan sweter merah, ternyata tersimpan kisah kelam hubungan gelap yang berujung maut.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, mengungkapkan bahwa hingga kini penyidik masih mendalami kasus tersebut.
Penyidik telah memeriksa 15 orang saksi, termasuk seorang perempuan berinisial SW, yang disebut-sebut sebagai orang terakhir bersama korban sebelum meninggal dunia.
“Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Kami sudah memeriksa teman main domino korban, pemilik rumah tempat korban ditemukan, istri korban, serta saksi kunci SW yang terakhir bersama almarhum,” jelas Iptu Muhammad Ali, Senin (6/10/2025).
Fakta mengejutkan pun terungkap. Dari hasil pemeriksaan, SW mengaku memiliki hubungan terlarang dengan korban selama tiga tahun terakhir.
Pada malam kejadian, sekitar pukul 23.30 Wita, keduanya berada di kamar SW. Tak lama kemudian, korban disebut kejang-kejang hingga meninggal dunia di tempat.
Dalam kondisi panik, SW nekat menyeret tubuh almarhum keluar dari kamar hingga ke pekarangan rumah, lalu meletakkannya di rumah tetangga agar tak ketahuan.
“SW mengaku panik dan takut hubungan gelapnya diketahui, jadi ia memindahkan jasad korban,” tambah Kasat Reskrim.
Menurut pengakuan SW, sebelum bertemu, mereka sempat video call lewat WhatsApp dan sepakat untuk bertemu malam itu. Keduanya sudah lama menjalin hubungan seperti suami istri, meski sama-sama telah berkeluarga.
Kini, SW telah diamankan di Mapolres Bulukumba untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga menunggu hasil autopsi dan Labfor Polda Sulsel guna memastikan penyebab pasti kematian korban.
“Kami tidak ingin berspekulasi sebelum hasil autopsi keluar. Setelah hasilnya diterima, akan dilakukan gelar perkara untuk membandingkan hasil forensik dengan keterangan saksi,” tegas Iptu Ali.
Pihak kepolisian juga telah menemui keluarga korban untuk memberikan perkembangan kasus dan memastikan proses penyelidikan berjalan transparan.
“Kami berkomitmen bekerja objektif dan profesional untuk mengungkap fakta sebenarnya,” tutupnya.
Sebelumnya, warga dikejutkan oleh penemuan mayat pria berpakaian loreng TNI yang tergeletak di teras rumah sekitar pukul 05.00 Wita.
Meski berpakaian ala tentara, korban ternyata bukan anggota TNI, melainkan warga sipil biasa.
Comment