Terisolasi Akibat Jembatan Patah, 149 KK di Kampung Bungeng Bulukumba Gunakan Tangga Bambu

tangga-bambu

Warga Bergotong Royong Untuk Membangun Jembatan Darurat. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, Bulukumba – Sebanyak 149 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Bungeng, Dusun Mattoanging, Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilaporkan terisolasi sejak Senin (7/7/2025) usai banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (5/7/2025).

Jembatan penghubung satu-satunya antara Desa Bialo dan Kampung Bungeng putus total setelah dihantam batang pohon besar yang terbawa arus deras. Akibatnya, seluruh warga tak memiliki akses darat menuju ibu kota kabupaten.

“Satu-satunya jembatan ini ke Bulukumba dan ke kampung kami pak,” kata Kepala Dusun Mattoanging, Amraf, saat ditemui di lokasi.

Untuk sementara, warga terpaksa menggunakan tangga bambu setinggi sekitar 6 meter sebagai jalur darurat.

Kondisi ini sangat membahayakan karena warga harus ekstra hati-hati saat menaiki atau menuruni tangga tersebut. Satu langkah keliru dapat berujung kecelakaan serius.

Sejak tiga hari terakhir, warga secara swadaya mengumpulkan dana guna membeli bahan material perbaikan.

Baca Juga :  Tiket Bulukumba Run 2025 Ludes Terjual, Aktor Agus Kuncoro Siap Meriahkan Event di Pantai Merpati

Beberapa material juga disumbangkan oleh para pengusaha lokal. Setelah terkumpul, warga bahu-membahu melakukan pembangunan darurat.

Anak-anak sekolah, remaja, orang dewasa hingga para emak-emak turut terlibat dalam kerja bakti tersebut.

“Ada yang angkat pasir, selang air, aduk semen sampai angkat batu sungai,” ujar Mirawati, warga setempat.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan membangun jembatan permanen.

Mengingat insiden ini bukan yang pertama kali terjadi.

Pada tahun 2006, jembatan serupa juga patah akibat banjir bandang besar yang melanda Bulukumba, Bantaeng, dan Sinjai.

Tak hanya jembatan yang rusak, tiga rumah di sekitar aliran sungai juga dilaporkan hanyut terbawa arus kali ini.

Banjir diduga disebabkan oleh meningkatnya curah hujan di wilayah hulu, terutama di Kecamatan Kindang.

Warga kini menantikan perhatian dan tindakan cepat dari pemerintah agar akses dan aktivitas harian mereka kembali normal.

Comment