BERITA.NEWS, Sinjai — Universitas Tadulako (Untad) mengukuhkan enam Guru Besar dalam sebuah upacara resmi yang digelar di Aula Fakultas Kedokteran, Rabu, 21 Mei 2025.
Salah satu yang mendapat kehormatan tersebut adalah Prof. Dr. Ilyas Lampe, S.Sos., M.I.Kom., putra asli Desa Kaloling, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Prof. Ilyas meraih gelar Guru Besar dalam bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Tadulako, Palu.
Ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Corporate Social Responsibility di Sektor Industri Nikel: Harapan Kesejahteraan dan Keterpinggiran Masyarakat Lokal.”
Lahir di Saukang, 10 November 1976, Prof. Ilyas adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Ia merupakan putra pasangan almarhum Petta Lampe dan ibu Siti Nurbaya.
Ayahnya hanya bekerja sebagai petani dan tukang kayu. Kondisi ini menjadi pendorong bagi Ilyas untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.
Ia menempuh pendidikan dasar di SDN 107 Kaloling, kemudian melanjutkan ke SMPN Tondong dan SMAN Tondong. Ia lulus SMA tahun 1994.
Setelah sempat bekerja serabutan, ia diterima di Universitas Hasanuddin Makassar melalui jalur UMPTN pada 1996. Ia mengambil jurusan Ilmu Komunikasi FISIP dan lulus tahun 2001.
Semasa pelajar, Ilyas aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sinjai. Saat kuliah, ia terlibat di Kosmik Unhas, DPM FISIP, dan HMI Komisariat FISIP.
Ia pernah bercita-cita menjadi profesor sejak masih remaja. “Nama saya sering saya tulis dengan gelar Profesor di buku catatan,” kenangnya.
Selepas kuliah, Ilyas bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Indonesia Timur (Puskit) Unhas. Ia juga sempat menjadi Account Executive di Harian Fajar Makassar.
Tahun 2003, ia bergabung di PT. Semen Bosowa Maros sebagai Promotion & Event Organizer Staff. Tiga tahun kemudian, ia diterima sebagai dosen PNS di Universitas Tadulako.
Gelar Magister diraihnya di Unpad Bandung tahun 2010, dengan IPK 3,81. Gelar Doktor juga diraih di kampus yang sama pada 2017, dengan IPK sempurna 4,0.
Ia mengikuti pelatihan internasional di American University, Washington DC, pada 2009 dalam bidang Peacebuilding and Conflict Reconciliation.
Kini, ia aktif mengajar di jenjang S1, S2, dan S3 Ilmu Komunikasi Untad. Ia juga menjadi dosen tidak tetap di Universitas Azis Lamadjido, Palu.
Dalam karier struktural, ia pernah menjabat Koordinator Prodi, Wakil Dekan, dan kini menjadi anggota Senat Akademik Untad periode 2023–2027.
Di luar kampus, ia juga aktif di ASPIKOM sebagai Kepala Departemen Pengembangan Wilayah periode 2022–2025.
Prof. Ilyas menikah dengan Tuty Amaliah, ST., M.Eng., dosen Teknik Sipil Untad yang sedang menempuh studi S3 di Unhas Makassar.
Mereka dikaruniai tiga anak: Queensha Fakhira dan Corana Gadiza yang bersekolah di SMP Al-Azhar Palu, serta Arung Farzan Maraja di SDIT Smart School Makassar.
Comment