BI Sulsel – LPS dan Perbankan Perkuat Sinergi Pembayaran Digital dan Sistem Keuangan

BERITA.NEWS,Makassar- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Lembaga Penjamin Simpanan(LPS)IIl Sulampua (Sulawesi, Maluku,Papua) Halal Bihalal bersama perbankan.

Kegiatan ini berlangsung di Baruga Phinisi,Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan,dan dihadiri oleh perwakilan OJK, Kementerian Keuangan serta pimpinan lembaga jasa keuangan dari seluruh Sulawesi Selatan.

Acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi namun juga memperkuat sinergi untuk pencapaian transformasi digital sistem pembayaran guna mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital serta menjaga stabilitas sistem keuangan di wilayah ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan,Rizki Ernadi Wimanda menyampaikan halal bihalal ini menjadi simbol kolaborasi nyata dalam
mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien yang sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.

Terdapat 3 (tiga)poin utama yang disampaikan Bank Indonesia pada acara silahturahmi ini. Pertama adalah akselerasi perkembangan QRIS baik secara nasional maupun daerah.

“Sepanjang tahun 2024,implementasi QRIS menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta dan merchant sebanyak 35,85 juta.Volume dan nominal transaksi tumbuh signifikan,mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital,” ucap Rizki Ernadi Wimanda.

Di Sulawesi Selatan sendiri,jumlah merchant, volume pengguna, dan nilai transaksi terus meningkat.Per Februari 2025, volume transaksi QRIS mencapai 7,87 juta, sedangkan nominal transaksi QRIS mencapai Rp967,30 miliar.

Dengan demikan,volume dan nominal transaksi QRIS masing-masing tumbuh sebesar 134,42%(yoy)dan 111,46%(yoy). Capaian ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat serta pelaku usaha untuk beralih ke transaksi digital dan memanfaatkan besarnya generasi produktif di Sulawesi Selatan.

Olehnya itu,Bank Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh perbankan atas kontribusinya dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran.

Poin kedua yang disampaikan adalah pengenalan fitur terkini QRIS Tap yang merupakan inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang sudah tertanam di ponsel sehingga memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dengan ponsel atau EDC merchant.

Fitur ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transaksi cepat dan massal, sehingga sangat relevan bagi sektor transportasi, ritel, parkir,dan layanan publik lainnya.

QRIS Tap menjadi bagian dari tujuh fitur utama QRIS yang sudah ada dan telah resmi diluncurkan secara nasional pada 14 Maret 2025 oleh Gubernur Bank Indonesia.

Baca Juga :  Lapas Makassar Panen Ribuan Jagung, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi akan mengakselerasikan penggunaan QRIS Tap ini bagi masyarakat Sulawesi Selatan melalui beberapa program termasuk edukasi dan sosialiasi.

Poin ketiga adalah potensi perluasan implementasi QRIS Tap di Sulawesi Selatan. Dengan karakteristik wilayah yang ditopang oleh populasi muda yang melek digital, tingginya penetrasi smartphone,serta besarnya jumlah pelaku UMKM,serta dukungan visi misi transformasi digital kepala daerah,menjadikan Sulawesi Selatan sangat potensial untuk implementasi QRIS Tap secara luas.

QRIS Tap dapat dlilakukan untuk berbagai sektor,baik transaksi P2B(Person to Business)seperti belanja di foodcourt,cafe dan restoran,dan transaksi P2G(Person to Government)seperti pembayaran parkir,iuran sampah,kebersihan dan lain-lain.

Saat ini terdapat 9 (sembilan) Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)di Sulawesi Selatan yang telah menyediakan fitur QRIS Tap.

Untuk itu,Bank Indonesia mengajak agar para PJP yang telah siap ini berkolaborasi bersama dalam memperluas penerapan QRIS Tap di berbagai sektor.

Dalam acara ini,Kepala Kantor Perwakilan LPS Ill Sulampua, Fuad Zaen turut memberikan sambutan sekaligus memberikan pencerahan mengenai perkembangan terkini peran dan fungsinya dalam menjamin simpanan nasabah.

Berdasarkan data per 31 Maret 2025 sebanyak 99,97%rekening simpanan di Sulawesi Selatan telah dijamin penuh oleh LPS.Jaminan ini diberikan sesuai ketentuan Undang-Undang,dengan batas hingga dua miliar rupiah per nasabah per bank,selama memenuhi kriteria:

(1)tercatat dalam pembukuan bank;(2)tingkat suku bunga tidak melebihi tingkat penjaminan LPS,dan
(3)tidak terlibat dalam tindak pidana perbankan.

LPS juga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan memperkuat stabilitas sistem keuangan, seiring dengan penguatan mandatnya dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Lebih lanjut, LPS berharap sinergi
dengan insan perbankan di Sulawesi Selatan dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk menabung di bank.

Melalui kegiatan ini,Bank Indonesia dan LPS menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan digital dan menjamin kepercayaan publik terhadap industri keuangan.

Dengan dukungan seluruh pihak, termasuk industri perbankan,Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi wilayah yang semakin digital,semakin inklusif,dan semakin siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Comment