BERITA.NEWS, Parepare – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare melaksanakan kegiatan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Parepare melalui UPTD Puskesmas Lompoe dan berlangsung di Lapas Parepare pada Senin (24/02/2025).
Sebelum pemeriksaan kesehatan dilakukan, Warga Binaan terlebih dahulu mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini disampaikan oleh dokter Puskesmas Lompoe, dr. Nazliawati Yusran, yang didampingi oleh tenaga kesehatan Lapas Parepare.
Menurut dr. Nazliawati, sosialisasi dan penyuluhan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Warga Binaan mengenai gejala awal penyakit tertentu, terutama terkait HIV dan TB.
Selain itu, mereka juga diberikan edukasi mengenai tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
“Diharapkan seluruh Warga Binaan lebih berhati-hati dan selalu menerapkan kebiasaan hidup sehat, terutama di lingkungan Lapas Parepare,” ujar dr. Nazliawati.
Setelah penyuluhan, petugas medis melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 100 orang WBP Lapas Parepare.
Pemeriksaan meliputi mobile VCT HIV dan skrining TB. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh WBP yang diperiksa dinyatakan non-reaktif, yang berarti tidak ada yang terjangkit HIV maupun TB.
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budianto, menyambut baik program layanan kesehatan berkesinambungan bagi WBP ini.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Lapas Parepare terhadap kesehatan para Warga Binaan.
“Selain pemeriksaan kesehatan, upaya pencegahan dan edukasi kepada Warga Binaan juga diberikan. Edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan adalah langkah penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani,” ujar Totok.
Sesuai dengan regulasi, Lapas Parepare berupaya memenuhi hak Warga Binaan di bidang kesehatan dengan menyediakan Klinik Pratama Pengayoman Lapare.
Klinik ini terdiri dari dokter dan tiga orang perawat atau tenaga medis yang siap memberikan layanan kesehatan kepada WBP.
Totok juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Kantor Puskesmas Lompoe, serta tenaga kesehatan dari Lapas Parepare yang telah berkontribusi dalam sosialisasi, penyuluhan, dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi WBP.
“Program perawatan dan pelayanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan merupakan tugas sekaligus kewajiban yang harus dilaksanakan oleh petugas Lapas. Program ini dikemas dalam inovasi PABURATA SEJATI,” ungkapnya.
Kegiatan pelayanan dan perawatan kesehatan di Lapas Parepare mencakup berbagai aspek kesehatan yang terpadu dan menyeluruh.
Program ini mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kesejahteraan para Warga Binaan.
Comment