Warga Binaan Rutan Sinjai Ubah Limbah Batok Kelapa Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

rutan-sinjai

Miniatur Tugu Bambu Sinjai Bersatu Karya Warga Binaan Rutan Sinjai. (Foto: Istimewa)

SINJAI, BERITA.NEWS – Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sinjai sukses mengolah limbah batok kelapa menjadi miniatur Tugu Sinjai Bersatu melalui program pembinaan kemandirian.

Limbah batok kelapa, yang selama ini hanya dianggap tidak bernilai dan sering dibakar, kini disulap menjadi karya seni bernilai ekonomis.

Kabupaten Sinjai, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa, sering kali menghadapi persoalan limbah batok kelapa yang melimpah.

Namun, tangan-tangan kreatif warga binaan kini mampu mengubah bahan sederhana tersebut menjadi produk berkualitas tinggi, baik secara estetika maupun ekonomi.

Kepala Rutan Sinjai, Darman Syah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan produktif bagi warga binaan.

“Kami ingin memberikan mereka keterampilan yang dapat menjadi bekal setelah bebas nanti. Batok kelapa dipilih karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar, dan proses pengolahannya sederhana tetapi menghasilkan produk yang unik dan bernilai tinggi,” ujar Darman pada Rabu (22/01/2025).

Miniatur Tugu Sinjai Bersatu merupakan salah satu dari berbagai produk kreatif yang telah dihasilkan oleh warga binaan Rutan Sinjai.

Sebelumnya, warga binaan juga berhasil membuat berbagai kerajinan lain, seperti cincin, tempat tisu, asbak, dan produk lainnya dari bahan daur ulang.

Semua kerajinan tersebut dibuat dengan penuh ketelitian dan kreativitas.

Salah seorang warga binaan, yang aktif terlibat dalam program ini, mengungkapkan kebanggaannya atas keterampilan baru yang ia peroleh.

“Dulu saya tidak pernah berpikir limbah seperti batok kelapa bisa diolah jadi sesuatu yang bermanfaat. Sekarang, saya merasa punya bekal keterampilan yang bisa saya gunakan setelah keluar dari sini,” tuturnya dengan semangat.

Produk hasil kerajinan ini memiliki potensi besar untuk dipasarkan, baik di dalam maupun luar Kabupaten Sinjai.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan, produk ini juga diharapkan dapat menjadi kebanggaan lokal yang memperkenalkan kreativitas masyarakat Sinjai ke tingkat yang lebih luas.

Darman Syah berharap program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan semangat positif kepada warga binaan agar lebih siap menghadapi kehidupan setelah kembali ke masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan juga memiliki potensi untuk berkarya dan berkontribusi. Dengan bekal keterampilan ini, kami berharap mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa tahanan selesai,” pungkasnya.

Langkah ini tidak hanya membuktikan potensi besar dari limbah sederhana seperti batok kelapa, tetapi juga memberikan harapan baru bagi warga binaan untuk memperbaiki masa depan mereka.

Comment