PAREPARE, BERITA.NEWS – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Makmur, tengah menjadi sorotan.
Pasalnya, Makmur menuding jurnalis sebagai provokator dalam kasus pemukulan guru terhadap siswa yang berakhir dengan penyelesaian damai.
Pernyataan tersebut kini menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Insiden ini bermula ketika Makmur ditanya oleh wartawan terkait keputusan pihaknya yang memilih penyelesaian damai atas insiden pemukulan seorang guru terhadap siswa.
Alih-alih memberikan penjelasan lebih lanjut, Makmur menunjukkan emosi dan secara terbuka menuding wartawan yang mengajukan pertanyaan sebagai pihak yang memperburuk keadaan.
“Kita juga sembarang tong mau ditanyakan. Kalau sudah proses damai, damai-mi. Jangan-mi selalu bikin masalah lagi. Provokator-ko je kau,” kata Makmur pada Kamis, 16 Januari 2025, dengan nada marah.
Ketika dikonfirmasi oleh tim BERITA.NEWS melalui pesan WhatsApp, Makmur berusaha meluruskan pernyataannya tersebut.
Ia menegaskan bahwa ia tidak bermaksud menuding jurnalis sebagai provokator.
“Saya tidak mau proses damai ini ada lagi masalah yang ditimbulkan, karena banyak sekali pertanyaannya jadi saya jawab jangan meki lagi provokasi,” tulisnya dalam pesan tersebut.
Makmur menjelaskan bahwa dengan adanya penyelesaian damai, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan normal kembali.
“Yang jelas damai-mi. Berarti ada kesepakatan anak-anak ini bisa belajar dengan baik, ibu guru tidak mengulangi. Sudah, tulis-mi begitu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Makmur juga menegaskan bahwa pihaknya sudah memberikan sanksi teguran kepada guru yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Kan, saya sudah bilang tidak ditolerir. Ada kekerasan, pasti ada teguran,” ujarnya.
Namun, ketika ditanya mengenai kemungkinan sanksi yang lebih berat, seperti larangan mengajar bagi guru yang bersangkutan, Makmur memberikan respons tegas dengan menyatakan bahwa hal itu bisa merugikan siswa.
“Kalau larangan mengajar, (itu) merugikan siswa. Bayangkan kalau 6 kelas diajar, siapa yang mau ajar, kau yang mau ajari?” kata Makmur dengan nada keras.
Pernyataan Makmur yang menuding jurnalis sebagai provokator memicu reaksi beragam dari kalangan wartawan dan masyarakat.
Banyak pihak yang menilai bahwa sikap tersebut tidak pantas, apalagi di tengah upaya penyelesaian yang damai.
Tak sedikit juga yang mengkritik sikap Makmur yang dinilai kurang transparan dalam menjelaskan kebijakan terkait penyelesaian kasus tersebut.
Sejauh ini, pihak terkait belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai reaksi dari masyarakat dan media terhadap pernyataan Kadisdikbud Parepare ini. (*)
Comment