Pemerintah Targetkan Nol Angka Miskin Ekstrem di Sulsel

BERITA.NEWS,Makassar- Pemerintah menargetkan angka Nol atau Zero persentase Miskin Ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk 2024.

Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel Malik Faisal mengatakan target pemerintah ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Malik Faisal mengatakan sampai akhir Desember 2023 mendatang terus di lakukan gempur miskin ekstrem.

“Sampai akhir Desember gempur  miskin ekstrem, karena hampir semua miskin ekstrem bagian fakir miskin, ini sesuai Inpres no 4 tahun 2022 target hingga bulan Desember 2024 nol miskin ekstrem, dan

untuk di provinsi Sulsel miskin ekstrem masih ada di angka 5 sampai 6 persen hingga menjadi harus nol, ini kemarin di Kabupaten Barru sudah diangka 0,3  persen sedikit mami,” ucapnya di Rumah Jabatan Gubernur. Rabu (21/2/24).

Lebih lanjut, Malik menjelaskan miskin ekstrem berbeda dengan fakir miskin karena melihat perhitungan pendapatan.

“Kalau fakir miskin ada lima indikatornya, kalau miskin ektrem tambah lagi pendapatannya yaitu dibawah dua dollar perhari kalau di konversi kerupiah  kurang lebih cuma 20 ribu perhari pendapatan kepala keluarga berarti miskin ekstrem.

Miskin ekstrem ini merataki banyak dikota seperti di Kota Palopo, Kota Pare-Pare serta Kota Makassar penyebanyaknya diantaranya karena hilang pendapatannya karena hilang pekerjaannya, jumlah penduduk yang  banyak, biaya hidup tinggi.

Miskin ekstrem ini juga dampak covid kemarin yang membuat banyak hilang perkejaan,  sudah miskin hilang pekerjaan lagi,”jelasnya.

Menurutnya upaya percepatan penanganan miskin ekstrem diantaranya melalui bantuan beras untuk ketahanan pangan.

“Miskin ektrem upaya zero banyak yang dilakukan termasuk bantuan beras untuk ketahanan pangan, kita harap dengan bantuan 10 kilo perkepala keluarga ini,

maka uangnya bisa dipakai hal lain tidak untuk beli beras, sekaligus tetap terbukanya lapangan serta bagiamana mensupport program pisang, nangka,

maupun lainnya supaya masyarakat punya mata pencaharian tambahan, kalau daya beli turun inflasi bisa naik,”pungkasnya.

Comment