Defisit dan Utang Hambat Pencairan ADD? Kades Minta Pj Bupati Sinjai Periksa Keuangan Daerah

add

Kades Minta Pj Bupati Sinjai Periksa Keuangan Daerah. (Foto: Ilustrasi/ Int)

BERITA.NEWS, SINJAI — Kepala Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Andi Azis Karaeng Soi mempertanyakan Alokasi Dana Desa (ADD) yang tak kunjung cair.

Inforasi yang dihimpun BERITA.NEWS, pihak pemerintah desa telah mengajukan pencairan ADD triwulan ke III di bulan Juli lalu atau terhitung 4 bulan.

Puluhan desa di kabupaten Sinjai menunggu agar ADD tersebut cepat tersalurkan. Namun, memasuki Triwulan IV kabar pencairan anggaran itu tak kunjung didengar meski hanya janji.

“Yth Pj Bupati agar segera memeriksa keuangan daerah apakah ada uang atau tidak, saya wa kepala BKAD tidak dibalas. Kalau tidak ada uang katakan tidak ada. ADD sudah diperintahkan sama pak Pj Bupati masih begitu saja pak. Pj Bupati segera periksa keuangan daerah atau periksa semua OPD setdakab,” pinta Andi Azis Karaeng Soi dikutip dari akun Facebook nya. Rabu (19/10/23).

Selain itu, Ia juga mempertanyakan kemana mobil dinas untuk bupati. Menurutnya kondisi seperti ini sangat memalukan bahkan ia mengancam akan melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Sulsel.

“Perlu saya sampaikan Sekda Sinjai mana mobil dinas bupati, kenapa mesti rental mobil bikin malu Sinjai. Kalau pak Bupati tidak mau nanti saya laporkan ke Kejati Sulsel saya sudah hubungi, sisa menunggu persetujuan bupati,” tanyanya.

Ia sangat menyesalkan lantaran Pj Bupati Sinjai harus direntalkan mobil sementara para kadis di organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki kendaraan dinas yang bagus.

“ADD segera cair minggu ini, kalau tidak cair jangan menyesal lapor ke Kejati Sulsel. Periksa semua kadis di Sinjai,” tegasnya.

Baca Juga :  Konten Kreator Desa Dilatih Bikin Video, Angkat Potensi Lonjoboko dan Belabori

Terpisah, aktivis Kopel Indonesia, Abdul Rahman mengingatkan kepada Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan daerah.

Rahman sapaan akrabnya mendesak Pj Bupati Sinjai untuk segera mengaudit keuangan daerah dan menghitung seluruh utang yang ditinggalkan bupati sebelumnya.

“Pj Bupati Sinjai segera periksa itu semua keuangan OPD yang ada di Sinjai,” pintanya.

Rahman ingin Pj Bupati untuk segera mengambil langkah memeriksa keuangan OPD yang ada di Sinjai, termasuk OPD yang bertanggungjawab dalam hal panitia hari jadi Sinjai Yanga menyisakan utang miliyaran selama 5 tahun ini.

“Coba dicek laporan pertanggungjawaban panitia, apakah dananya masih tercatat sebagai utang atau sudah dilaporkan 100% dana resapannya,” tegasnya.

Diketahui, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sinjai hingga semester III Tahun 2023 mengalami Defisit kurang lebih Rp29 Miliar.

Berdasarkan data yang dilansir portal data Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) https://djpk.kemenkeu.go.id pertanggal 18 Agustus 2023 kemarin, hasil itu didapat dari Postur Pendapatan Daerah sebesar Rp1.113,54 Triliun dan Belanja Daerah sebesar Rp1.143.40 Triliun.

Jika dikalkulasi secara keseluruhan terjadi Defisit APBD Sinjai kurang lebih sebesar Rp29 Miliar.

Bahkan di tengah kondisi defisit anggaran APBD, kini Kabupaten Sinjai juga dikabarkan memiliki sejumlah utang yang masih belum terbayarkan.

Salah satunya kepada seorang pengusaha di Kabupaten Sinjai yang bernama H. Darwis. Nilainya nilai utang Pemerintah Daerah Sinjai terbilang cukup fantastis mencapai miliaran rupiah.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Pemda Sinjai seolah tutup mata dan enggan untuk memberikan komentar terkait kondisi keuangan di Sinjai. ***

Comment